Translate

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 16 Januari 2015

Secercah Mimpi Bersama PPI Dunia

Setiap insan memiliki harapan. Setiap orang memiliki kesempatan untuk meraihnya. Tapi semua itu bergantung pada seberapa besar motivasi dan kerja keras kita untuk meraihnya. Hari ini, aku dipertemukan dengan orang-orang hebat yang sangat menginspirasi. Mereka tergabung dalam sebuah komunitas yang menurutku sangat keren. Mereka berkumpul dalam satu organisasi yang dinamai PPI Dunia. Apa itu PPI Dunia??? Cekitdot....!!!!!!!!!!!!!!!!
Senin 12 Januari 2015, hari ini diawali dengan mendung di daerah Jakarta timur dan sekitarnya. Angin semilir yang membawa kesejukan menghantarkan rintikan air hujan membasahi Kota metropolitan ini. Hujan yang turun terasa dingin di tubuh, namun itu semua tak menyurutkan semangatku untuk datang ke acara Festival Studi Luar Negeri bersama Lingkar Inspirasi di Kampus ku tercinta, UNJ.
Tak dapat dipungkiri, acara ini sangat menarik perhatianku. Semenjak semester 3 kemarin aku sering berdiskusi mengenai beasiswa Luar Negeri agar bisa melanjutkan kuliah di belahan bumi lain. Ya, Aku memang bermimpi dan sangat ingin melanjutkan study di Luar Negeri. Meskipun aku sadar, dari kalangan mana aku berasal tetapi aku yakin bahwa rezeki setiap orang itu Allah yang mengatur. Biarlah orang lain menertawakanku, yang penting aku punya tekad untuk mewujudkannya. Apabila suatu hari nanti semua itu tak terwujud, toh  tak ada salahnya mempunyai mimpi yang tinggi kan?? Hehehe *oke curcolnya udahan*
Back to the PPI, jadi hari Senin itu Lingkar Inspirasi UNJ bekerja sama dengan PPI Dunia mengadakan sebuah acara talkshow mengenai study Luar Negeri. PPI adalah Perhimpunan Pelajar Indonesia. Maksudnya, mereka adalah Perhimpunan dari mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang sedang menjalani study di berbagai negara. PPI biasanya dimulai dari tingkat Universitas, lanjut diatasnya tingkat Provinsi, lalu tingkat Negara dan terakhir tingkat Dunia. PPI Dunia sekarang dikoordinatori oleh Kak Ahmad Almaududy Amri (Dudy) yang pada kesempatan lkemarin menjadi pembicara talkshow.
Kak Dudy adalah seorang pemuda hebat. Di usianya yang baru 24 tahun, Beliau telah menempuh S1 di USU, S2 di UGM dan UI. Dan sekarang sedang melanjutkan study di Hwongong University di Australia. Dalam seminar kemarin, beliau sempat mengatakan jangan pernah takut bermimpi. Kuliah di luar negeri memang tak mudah namun apabila kita mau berusaha pasti akan ada jalan karena setiap masalah memiliki jalan keluar. Banyak hal yang beliau sampaikan, seperti macam-macam beasiswa Luar Negeri, kendala dan tantangan kuliah di sana dan tak luput perjuangan beliau selama kuliah di luar negeri.
Salah satu yang paling menarik perhatian saya adalah beasiswa LPDP. LPDP kepanjangan dari Lembaga Pengelola Dana Keuangan. Beasiswa ini dikeluarkan oleh Menteri Keuangan, diperuntukkan bagi lulusan S1 yang ingin melanjutkan ke jenjang Magister atau Doktor. Beasiswa ini bisa untuk study Dalam Negeri maupun Luar Negeri. Dan pastinya, funtastic brow..
Selain masalah beasiswa, kak Dudy juga share suka duka kehidupan di sana. Sukanya ya pasti senenglah bisa menjelajahi belahan bumi Allah yang lain. Selain itu kita bisa mempelajari budaya negara lain dan pastinya punya banyak kenalan teman dari berbagai dunia dan berbagai karakter masing-masing. Kalo duka nya yang jelas sih jauhh banget sama orang tua, yang suka homesick nih kasian banget.. hehehe. Selain itu, buat yang muslim susah cari masjid atau mushola buat sholat .Di dalam satu kota aja hanya ada 1 masjid, jadi harus siap-siap sholat dimanapun. Dan tentunya, harus pinter liat waktu biar sholatnya nggak ketinggalan. Tantangan yang tak kalah bikin shock terapi adalah kebudayaan barat yang kalo tiap ketemu main peluk aja. Buat kita para muslim tentunya ini hal yang enggak banget kan, jadi harus siap sedia dan cekatan dalam antisipasi hal tersebut. Ingat ya shob, Islam memang mengajarkan toleransi namun bukan berarti kita harus menjadi liberal J
Setelah kak Dudy selesai presentasi, acara dilanjutin sama open stand 10 negara. Dan yang jadi serbuan utama kita adalah FINLANDIA. Mengapa Finland??? Karena sekolah di sana itu GRATISSS TISSSSS bro.. kok bisa?? Bisa dong. Soalnya Finlandia itu negara dengan NOL KORUPSI. So, nggak heran kan kalo alokasi dana pendidikannya rata. Buat kita yang pengen kuliah gratis tanpa mikir biaya administrasi bisa tuhh dicoba apply ke Finlandia. Kita nggak usah pusing-pusing mikirin UKT dan sebagainya, cukup sediain uang 6 juta per semesternya buat biaya sehari-hari kita. Nggak perlu mahal karena di sana, ada diskon 50% untuk mahasiswa dalam pelayanan apapun. Keuntungan kuliah di Finlandia selain gratis adalah bahasa yang digunakan ialah bahasa Inggrris. Berbeda dengan negara lain yang harus bisa bahasa setempat, kalo Finland emang udah berbahasa Inggris bro.. jadi nggak terlalu ribet.
Selain Finlandia, ada Serbia nih yang juga gratiss tiss kuliahnya. Ada pula yang masih deket sama kita, Brunei Darussalam. Cuma bedanya di sana kita harus bisa bahasa nasional mereka.. hehehe
Stand-stand lain ada dari Taiwan, Mesir, Belanda, Yordania,Sudan,Malaysia dan tentunya Australia. Talking-talking sama kakaknya membuat aku semakin berharap, semoga suatu saat nanti aku bisa dan diizinkan untuk menjelajahi dunia ini. Tentunya dengan berbagai usaha, dan usaha itu harus dimulai dari detik ini.

Saya Ega Saraswati, Mahasiswa Pendidikan Kimia Universitas Negeri Jakarta. Lahir dari keluarga yang berpenghasilan pas-pasan, besar di desa dan sedang mencoba mencari peruntungan kuliah di Jakarta. Semoga dalam jangka waktu 4 s.d 5 tahun yang akan datang Allah mengizinkan dan mengabulkan keinginanku untuk bersekolah di Eropa, di United Kingdom, Perancis ataupun Finlandia. Aamiin.

FamDay #2 PKB 2013

Assalamu’alaykum semuaa.. hayhayhay apa kabar nih? Lama tak jumpa .. (*emang kamunya aja min yang kagak pernah on lagi) hehehehehe
Kali ini aku balik bawa segudang cerita nih gaess.. eitss tapi aku nggak mungkin cerita semuanya sekaligus bisa-bisa berbusa nih ntar wkwkwk..
Oke , jadi aku bakalan cerita pengalaman aku kemarin saat Family Day #2 with Keluarga Besar PKB2013. Yupzz, kelas aku tercintahh...
Kemarin, 14 Januari 2015 kita main ke Ekowisata Taman Mangroove Pantai Indah Kapuk Jakarta Timur. Kita udah sepakat ngumpul jam 7 di Kampus B yang telat bakalan ditinggal. Dan ternyata saaat Hari H diluar ekspektasi kita semua anyway apakah yang terjadi??? Ya, seperti biasa. Macetnya lalulintas Jakarta yang kagak ketulungan. Akhirnya jam delapan kita baru cuss deh..
By the way, ini pertama kalinya buat aku main ke PIK. Dan di jalan pun banyak banget hal-hal yang membuat aku lebih bersyukur, terheran-heran sekaligus bingung. Sepanjang perjalanan menyusuri tol nampak banyak sekali bangungan-bangungan tinggi yang menjulang, yang biasanya kita sebut “bangunan pencakar langit”. Tapi, yang aku heranin kenapa disampingnya passss banyak banget pemukiman kumuh. Aku bingung, kenapa begitu kontras penampakan tersebut. Atau inikah yang namanya metropolitan? Kota yang telah terkikis rasa tepo sliro nya sehingga ketimpangan yang begitu nyata pun seperti menjadi hal yang sangat biasa.
Namun, dibalik itu semua aku bisa menarik hikmahnya. Aku lebih mensyukuri apa yang telah Allah limpahkan ke aku. Meskipun aku bukan orang kaya yang setiap kemauan aku bisa terwujud, namun dengan melihat pemandangan tadi aku lebih merasa bersyukur sebab ternyata bukan keluarga aku yang paling menderita. Di luar sana ada yang lebih menderita dan kurang beruntung dibanding apa yang keluarga aku alami. Setidaknya, aku masih bisa bergumul bersama orang-orang dari kalangan menengah. Ya, Alhamdulillah.. Allah ternyata begitu menyayangi aku.
Okay, lanjut ke perjalanan setelah dari tol kita keluar nembus ke Jalan di Jembatan 3. Sampai sekarang masih penasaran kenapa dinamain “Jembatan Tiga” soalnya waktu aku liat kagak ada tiga jembatan di sana. Tapi ada temen aku yang nyeletuk katanya Jembatan Tiga itu adeknya Jembatan Dua -_- duhh, emang si bebeb sukanya begitu. Jalanan tersebut ternyata kawasan macet gaess. Mau nggak mau kita bermacet-macet ria deh sampai di simpang empat Hary-hary. And finally tepat jam 10.00 WIB kita nyampe di “Eko Wisata Taman Mangroove”.
Dari gerbang, kita registrasi dulu nih. Tiket masuknya murah kok, Rp. 1.000,- saja.. tapi kalo kita sih nggak bayar lagi soalnya PKB kan punya emak yang udah siap sedia. Ayo tebak siapa??????????? Yupss.. bener banget emak Galih hehehe.. Setelah semua clear, langsung cusss jalan-jalan. Di sepanjang jalan setapak, kanan kirinya dipenuhi sama pohon bakau *ya iyalah, namanya juga mangruf, hehehehe* lumayan adem sih tempatnya, cuma serasa masuk peternakan nyamuk. Banyak banget nyamuknya di sana, bahkan si Sylvia sampe kayak orang biduan, bentol-bentol gede bertebaran. Mungkin karena mendung jadi sedikit sinar matahari yang bisa nembus pepohonan bakau jadinya nyamuknya pada berkeliaran dehh..
Lepas dari itu, akhirnya kita nemu satu saung. Mulai deh kita gelar banner, siapin ini itu. Dan mulai deh acaranya. Dibuka sama Mas Pahri, dilanjutkan sambutan dari Pak Ketu, Mr. Vampire a.k.a Gusman, hehehehe .. setelah itu bagi2 makan siang. Menunya sedap banget gaes, ayam bakar komplit sama nasi, lalapan dan sambel yang nampol abis. Kayanya cabe 15 kilo Cuma buat nyambelin kita, wkwkwk.. bahkan si Beta udah curhat katanya berkali-kali keluar masuk WC, hihi sabar ya Bets..
Selesai makan siang, lanjut games nih. Games nya jarang dilakuin tapi seru banget. Jadi mekanismenya begini. Tim FKK udah nyiapain toples kecil berisi undian nama kita. Ketika kita megang toples itu, kita wajib membuka dan menutupnya kembali setelah itu dioper ke teman sebelahnya. Oper-operan nya selama waktu yang ditentukan atau berdasarkan endingnya sebuah lagu. Ketika lagu habis, orang terakhir yang megang harus ambil salah satu undian. Kemudian tanpa diketahui orang lain siapa nama yang tertera, kita menirukan gaya sehari-harinya dan yang lain mencoba menebak. Tujuan dari games ini adalah untuk mengukur seberapa jauh kita mengenal teman-teman kita di kelas J.
Games  nya nggak lama-lama banget, karena waktu udah menunjukkan waktunya sholat Dzuhur. Selama yang lain sholat kita yang sedang berjaga nggak mau kalah eksis, narsis sana sini siapa aja yang lagi potret-potret numpang muka deh, hehehehe. Tapi selain narsis-narsisan kita juga nyiapin buah-buahan buat rujakan gaess.. keren banget dehh anak-anak PKB udah pada bawa buah-buahan dari rumah udah dipotongin juga.. ada mangga, jambu air, mentimun, bengkoang, nanas dan mentimun . tak ketinggalan sambel rujaknya yang super duper manteb.
Ngerujaknya udahan, finally kita sampe di penghujung acara gaess.. sesi foto-foto.. hehehe.. entah mengapa muka anak-anak di foto pada ceria banget. Yah meskipun cuaca yang mendung dan gerimis, tapi itu semua nggak mengurangi kehangatan keluarga PKB <3 . hal yang aku dapet adalah bukan masalah dimana dan lokasi seperti apa, namun kehadiran kita dan canda tawa kita adalah kebahagiaan kita. Rasa nyaman dan klik  diantara kitalah yang mempengaruhi kebersamaan ini. Akhir kata, aku pengen ngucapin terimakasih buat semua pihak yang udah relain tenaga waktu dan pikirannya dalam menyukseskan FamDay kita ini. Semoga ukhuwah kita tetap terjaga sampai kapanpun dan untuk FamDay selanjutnya semua bisa ikut serta . Aamiin.

See you, terimakasih atas perhatiannya. Wassalamu’alaykum J

Pelangi yang Ku Rindukan

Bagai pelangi, datang hanya setelah hujan dan hilang dengan sendirinya. Hadirnya tak bisa kita harapkan apalagi kita tentukan, dia akan datang bila ada sesuatu yang membawanya yaitu hujan. Bagai pungguk merindukan rembulan, peribahasa itulah yang mungkin pantas disandangkan.
Bila waktu bisa dikembalikan dengan uang, mungkin semua orang akan berlomba-lomba untuk membelinya kembali. Tapi, waktu itu  terus berputar, mengalir seperti air yang tak kan kembali ke tempat sebelumnya. Dia akan mengalir dan terus mengalir mengikuti aliran air. Begitupun waktu, terus berdetak tiap detik yang berganti menjadin menit, menit menjadi jam dan jam menjadi sehari. Dan pada akhirnya, berganti menjadi esok hari. Kenangan, mungkin akan menjadi sesuatu yang paling mahal di dunia ini karena dia tak bisa dinilai dengan uang. Dia tak bisa ditukar apalagi diperjual-belikan. Setiap detik pasti ada kejadian, tapi tak semua kejadian jadi kenangan.
Satu hal yang selalu memberiku kenangan, yaitu dirimu. Kapanpun kau datang, aku selalu bahagia menyambutnya. Dan ketika kau tiba-tiba menghilang, entah pikiran apa yang terlintas aku tak bisa menerawang. Semua terasa hambar ketika kau berlaku layaknya pelangi. Kau biarkan aku berharap besar namun kau tak kunjung datang. Disaat aku mulai menginginkan yang lain, tiba-tiba kau muncul, datang membawa angin segar. Aku mungkin bukan orang pertama yang selalu kau ingat, bukan pula orang pertama yang selalu kau harap tuk bisa dekat. Namun, aku adalah orang pertama yang selalu ingin kau ingat bukan hanya tuk sesaat tapi untuk sepanjang hayat.
Dahulu, kala jarak yang begitu dekat menyatu kita sibuk dengan dunia masing-masing. Tak peduli bahkan mengabaikan rasa apa yang tumbuh dalam diri. Namun kini, setelah jarak dan waktu yang begitu membatasi, aku merasakan ada hal yang sebenarnya mengikat kita, tetapi semua itu tak terucap. Terbelenggu dalam satu rasa “gengsi”. Entah mengapa aku  merasa ada yang kau pendam dan kau sembunyikan. Terlihat dari kebiasaanmu yang suka datang dan pergi tanpa permisi. Alasan-alasan yang menurutku basi, kau gunakan untuk menyapaku kembali. Namun, ketika aku larut di dalamnya tiba-tiba kau menghilang dan menjauh lagi.
Aku tahu, aku bukanlah wanita yang berparas elok nan jelita. Bukan pula gadis kaya yang berlimpah harta. Aku hanya orang biasa, berpenampilan sederhana dengan asa setinggi kejora. Sedangkan dirimu, ya semua orang tau sangat kontras dengan diriku. Aku tak berharap lebih darimu, cukup satu. Tetaplah menjadi kakakku seperti yang dulu. Saat-saat SMA. Saat dimana kita sangat dekat, terbuka dan tidak egois. Saat gengsi tak menyelimuti, saat aku merasa bahwa hanya aku yang dekat dirimu.
Sekarang kita berubah. Ya, KITA. Bukan hanya kamu, tapi aku juga. Berawal dari rasa kecewa saat ku dengar kabar kau dengan yang lain. Mungkin terdengar aneh, karena aku memang tak ada ikatan dengan dirimu. Akupun tak tau mengapa aku harus merasa kecewa. Mungkin , aku takut kehilangan. Seperti saat dulu kau berpamitan akan pergi ke Kediri. Begitulah, semenjak itu aku menjauh darimu. Bahkan saat aku menjauhpun dirimu tak peka dengan semua itu. Sampai akhirnya aku mulai sibuk dan asyik dengan kegiatan ku di sini.

Beberapa hari yang lalu kau sempat menghubungiku. Dan seperti biasa bicara ngalor-ngidul basa-basi berakhir pergi tanpa permisi. Sebenarnya aku kecewa, sampai aku berfikir apakah hanya karena kau benar-benar kesepian tak ada teman baru menghubungiku? Terdengar miris, tapi itulah faktanya. Namun, seperti apapun perlakuanmu aku tetap menyayangimu. Karna kau adalah salah satu alasan mengapa aku bisa bertahan di sini sekarang. Kata-kata motivasimu yang selalu membangkitkanku adalah hal yang paling ku suka. Ya, kedewasaanmu dalam memandang masalah serta nasihat-nasihatmu lah yang selalu kurindukan. Tetaplah bersamaku, menjadi sahabatku dan selamanya memberiku petuah-petuah. Jangan bosan menjadi alarm kehidupanku, Mas. Karena kau adalah pelangi yang ku rindukan.