Translate

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 21 September 2013

PERTEMUAAN KEEMPAT PKB UNJ 13 DENGAN OLIMPISHME

            Sabtu, 21 September 2013 adalah minggu keempat PKB’13 Oke ! mengikuti kelas Olimpisme dan tentunya tetap bersama dosen kami  yang  super keren “Omjay”. Pagi ini, tepatnya pagi menjelang siang pertemuan ini diawali dengan pemutaran film pendek yang berdurasi tiga menit. Meskipun hanya tiga menit namun film ini memiliki pesan moral yang sangat dalam. Dalam film ini dikisahkan seorang anak laki-laki  sedang mencuri obat untuk ibunya yang sakit, namun ketahuan oleh pemilik obat  tersebut  dan akhirnya dia dimarahi.  Datanglah seorang lelaki paruh baya yang menolongnya. Lelaki tersebut sebelumnya  tidak mengenal anak kecil itu namun dia mau menebus obat itu  dan menyuruh anak perempuannya mengambilkan sebungkus soup dari warung mereka. Tiga puluh tahun kemudian, lelaki paruh baya tersebut tiba-tiba terkena serangan jantung dan harus masuk rumah sakit. Biaya yang dibutuhkan sangat banyak, hingga si anak perempuan berniat untuk menjual rumah satu-satunya mereka. Namun keajaiban datang, mereka terbebas dari semua biaya rumah sakit . Itu karena biaya tersebut sudah di bayar tiga puluh tahun yang lalu. Sang dokter adalah anak kecil yang dulu ditolong oleh ayah perempuan itu. Pelajaran yang dapat kita ambil adalah percayalah bahwa kebajikan itu pasti membuahkan hasil, apapun yang kita dapatkan di asa depan adalah karena kebaikan yang kita lakukan di masa lalu.
            Setelah pemutaran film pendek tersebut kami langsung masuk ke materi utama hari ini, yaitu “Penyebarluasan Olimipisme Melalui Gerakan Olimpiade Modern”. Langsung saja, ini dia resume materi hari ini. .
A.   TUJUAN DAN LATAR BELAKANG OLIMPIADE MODERN
Olimpiade pertama kali di adakan di Athena pada tahun 1896. Tokoh yang berjasa dalam bidang ini adalah Baron Pierre   de Coubertin, seorang bangsawan Perancis yang telah berhasil menggagas dan mengembalikan semangat olimpisme yang dipadukan dengan penyelenggaran festival olahraga. Kegiatan ini lah yang sekarang kita kenal dengan nama gerakan olimpiade.
Gerakan olimpiade dikoordinir oleh suatu lembaga yaitu International Olympic Comittee (IOC). Ide dasarnya adalah menciptakan kehidupan yang damai didunia melalui kegiatan olahraga antar bangsa. Ide Pierre de Coubertin yang tercantum dalam Olympic Charter antara lain :
a. Mengajak negara-negara di dunia untuk bersama-sama menghidupkan kembali nilai olimpisme sebagai solusi menghadapi krisis sosial dan politik yang akhir-akhir ini terjadi, sebagai akibat dari permasalahan antar angsa dan negara.
b. Kegiatan olimpiade diharapkan dapat menjadi inspirasi dan semangat persaudaraan dalam membangun dan meresolusi dunia dari kekacauan yang ada.
Olympic Charter adalah prinsip-prinsip dasar, peraturan-peraturan dan anggaran rumah tangga yang telah tersusun secara sistematik yang dipakai sebagai pedoman oleh IOC dalam melaksanakan gerakan olimpiade di seluruh duia. Olympic charter mengatur pengorganisasian dan pelaksanaan olimpiade serta membuat peraturan  jalannya pertandingan olimpiade.

Tujuan Utama Gerakan olimpiade adalah :
1. Mempromosikan dan menyebarluaskan ajaran olimpisme secara umum, dan menanamkan filososfi olahraga sebagai  dasar pembentukan fisik dan moral manisia.
2.
Untuk mendidik generasi muda melalui olahraga  yang dilandasi  oleh semangat saling pengertian dan persaudaraan  antar bangsa yang lebih baik, sehingga memungkinkan terbentuknya dunia yang lebih damai dan kondusif.
3.
Untuk menyebar luaskan prinsip-prinsip Olimpiade keseluruh dunia, sehingga membentuk semangat  perdamaian international.
4.
 Mempertemukan atlet dunia dalam suatu festival olahraga  Internasional empat tahunan, yang hingga kini dikenal  dengan pertandingan olimpiade (Olympic Games).
B.    SIMBOL DAN MOTTO GERAKAN OLIMPIADE MODERN
Simbol gerakan olimpiade adalah 5 cincin dengan 5 warna (biru, kuning, hitam,hijau,merah) yang berlatar belakang putih. Lima cincin itu melambangkan benua-benua di dunia (Asia, Amerika,Afrika, Australia dan Eropa) sedangkan lima warna melambangkan warna darri bendera-bendera negara di dunia. Lambang ini d
i ciptakan oleh Pierre de Coubertin,dan diluncurkan pertamakali pada tahun 1914  digunakan pada kongres olimpiade di Antwerpen.
Motto gerakan Olimpiade adalah “CITIUS, ALTIUS, FORTIUS  yang artinya “Lebih Cepat, Lebih Tinggi, Lebih Kuat”. Motto ini diusulkan oleh Father Henri Didon seorang guru besar di Republik Dominika dan merupakan teman dari Pierre de Coubertin.
C.    STRUKTUR ORGANISASI GERAKAN OLIMPIADE DUNIA (IOC)
IOC didirikan pada 23 Juni 1894 di Paris yang diprakarsai oleh Baron Pierre de Coubertin. IOC memegang  hak dalam bidang
simbol , bendera , motto, anthem dan penyelenggaraan olimpiade (olympic games) musim panas (summer olympic) dan musim dingin (winter olympic).
IOC selalu bekerjasama dengan National Olympic Comittee (NOC) yang berada di masing-masing negara, juga International Sports Federation dan Continental Association of NOCs dalam pelaksanaan berbagai macam gerakan olimpiade.
Peran IOC dalam berbagai Gerakan Olimpiade antara lain :
1.
Mendorong terjadinya koordinasi, pengorganisasian dan pengembangan olah raga dan kompetisi olah raga diantara institusi olahraga baik tingkat nasional maupun internasional.
2. Bekerjasama dengan pihak publik maupun swasta yang memiliki kemampuan dan kewenangan  dalam menerapan nilai olah raga dalam pelayanan kemanusiaan.
3. Menyelenggarakan pertandingan olimpiade musim panas dan musim dingin secara reguler (4 Tahunan)
4. Bekerjasama dengan institusi olah raga Internasional (IF’s) dan nasional (NOC) melakukan koordinasi menyelenggarakan kegiatan dan aksi aksi penyebarluasan nilai nilai olah raga (olympism)
5. Mendorong gerakan olimpiade dan penyelenggaraan olimpiade sehingga dapat berperan dalam membantu menyelesaikan masalah masalah lingkungan.
6.
Mendukung International Olympic Academy (IOA) dan institusi lainnya dalam melaksanakan kegiatan pendidikan olimpiade.
Sedangkan peran NOC adalah menjaga Gerakan Olimpiade dan juga menyebar luaskan prinsip-prinsip dasar Olympism dan program pendidikan jasmani, serta  olahraga di sekolah mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
Beberapa program gerakan olimpiade yang menjadi perhatian IOC adalah Olympic Games (4 tahun sekali), Sports for All, Olympic Academy, penanaman olimpis (sport+culture+education), Olympic solidarity, olympic museum, olympic and environment, the olympic truce, olympic and UN, paralympic games,  Olympic youth games, dan program gerakan lainnya.
D.   PERAN INDONESIA DALAM GERAKAN OLIMPIADE
Sebagai bangsa yang dijajah, Indonesia merasakan adanya diskriminasi. Bangsa Indonesia memahami dan menyadari bahwa olahraga sebagai :
a. Alat perjuangan
b. Pembentuk jati diri (nation and character  building).
c. Persatuan dan kesatuan bangsa.
d. Sarana pendidikan
Oleh karena itu dalam memperjuangkan kemerdekaan ri saat itu, telah berdiri organisasi cabang olahraga misalnya : imi (1906), pssi (1930), pelti (1935).   Organisasi olahraga tersebut sebagai alat perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan.
OLAHRAGA INDONESIA SETELAH KEMERDEKAAN
Olahraga sebagai pengokoh dan eksistensi negara, oleh karena itu dibentuk  :
* badan olahraga nasional yang berorientasi internasional, yaitu KORI dan PORI.
* keikutsertaan dalam olimpiade tidak terlaksana karenna sulitnya mendapat visa ke negara penyelenggara, namun PON I tetap terlaksana.
* Indonesia diakui menjadi anggota IOC dalam suratnya tanggal 11 Maret 1952 yang ditanda tangani ole Otto Mayer (Chancellor), sehingga dapat berpartisipasi dalam olimpiade helsinki tahun 1952.
* ASEAN games IV/1964 dan GANEFO I/1963 turut memperkuat eksistensi bangsa.
Perkembangan badan keolahragaan nasional ditandai dengan tergabungnya Indonesia dalam berbagai lembaga keolahragaan internasional yang juga mendapat dukungan IOC ntuk menyebarluaskan semangat olimpise. ^_^

Ditengah-tengah pemberian materi, seperti biasa Omjay selalu memberikan video yang berisi motivasi dan pesan moral yang dalam. Selain itu, kami juga menyanyikan lagu “Hyme Guru” sebagai tanda terimakasih kepada para pendidik. Dan diakhir acara kami makan siang bersama.. itulah asyiknya mata kuliah olimpishme, terasa sekali kebersamaannya *_*

Ini ceritaku hari ini, apa ceritamu ?? :D

Rabu, 18 September 2013

MATERI OLIMPISME PKB UNJ 2013 #PERTEMUAN KETIGA

Sabtu, 14 September 2013 adalah pertemuan ketiga PKB dengan Olimpisme dan tentunya dengan dosen yang sangat keren “Omjay” . Pertemuan ketiga ini diawali dengan menyanyikan lagu “Bangun Pemudi Pemuda”, setelah itu dilanjutkan dengan materi inti pada pertemuan ini yang terangkum di bawah ini..
FILOSOFI DAN NILAI-NILAI OLIMPISME
A.    PEMAHAMAN TENTANG ISTILAH OLYMPISHM (OLIMPISME)
a. Olympic atau Olimpia
            Olympic atau Olimpia adalah nama sebuah tempat di Athena yang dipergunakan sebagai tempat penyelenggaran aktivitas festival olahraga bangsa Yunani Kuno (Olimpiade kuno).
b. Ism atau Isme
Ism atau Isme adalah sebuah faham atau ajaran yang merupakan sistem atau tatanan sosial yang diyakini memiliki nilai bila diterapkan dalam lingkungan masyarakat.
B.     OLYMPISHM SEBAGAI POKOK PIKIRAN GERAKAN OLIMPIADE
(Tercantum dalam Olympic Charter)
            Olimpisme adalah dasar fundamentaal dan filosofi kehidupan (paham atau ajaran) yang mencerminkan dan mengkombinasi keseimbangan antara jasmani (badan yang sehat) dan rohani (kemauan, moral dan kecerdasan) serta mengharmonisasikan antara keolahragaan, kebudayaan dan pendidikan sehingga dengan demikian dapat diciptakan keselarasan kehidupan yang  didasarkan pada kebahagiaan dan usaha yang mulia, nilai-nilai pendidikan yang baik dan nilai-nilai etika yang baik pula.
            Visi dari olimpisme adalah menempatkan olahraga dimana saja sebagai wahana pembentukan manusia secara utuh yang harmonis dalam usaha membangun suatu masyarakat yang damai dengan saling menghormati. Untuk kepentingan ini gerakan olahraga berusaha secara sendiri-sendiri ataupun bekerjasama dengan organisasi yang terkait menciptakan kegiatan-kegiatan dalam usaha membangun perdamaian yang abadi.
C.     PARADIGMA OLIMPISME DALAM KEGIATAN OLIMPIADE
            Dalam sebuah kompetisi sebenarnya yang diutamakan oleh seorang Atlet bukanlah prestasi olahraga melainkan kegiatan olahraga untuk kemuliaan manusia dengan mengkombinasikan dan menyeimbangkan antara kualitas fisik, kemauan dan pikiran sebagai prinsip  dasarnya. Olimpisme ditetapkan sebagai filosofi dan prinsip dasarnya oleh karena itu diskriminasi terhadap ras, warna kulit, agama dan ideologi harus dihilangkan.
D.    OLYMPIC VALUES
1. Bendera  Olimpiade menyatukan semua negara menjadi satu. Lambang lima cincin pada bendera olimpiade melambangkan lima benua di dunia.
2. Olimpiade membuat dunia bersatu.
Motto of Oympic games : “CITIUS, ALTIUS, FORTIUS”
yang mempunyai makna “ Lebih cepat, lebih tinggi, lebih kuat”. Motto ini pertama kali diususlkan oleh Henri Didon yaitu seorang guru di Republik Dominika.
LIVING EXCELLENCE
a). Kerja keras untuk mencapai prestasi terbaik.
b). Berjuang hingga akhir (pantang menyerah).
c).  Fokus  terhadap pencapaian prestasi.
d). Terus belajar untuk mendapatkan proses yang tepat untuk pencapaian prestasi yang baik.
e). Menjaga keseimbangan antara kebugaran fisik, motivas/keinginan dan kekuatan mental.
LIVING RESPECT
Saling menghargai dirian orang lain dalam hal :
a). Perbedaan pendapat.
b). Perbedaan keyakinan.
c). Perbedaan keragaman budaya.
d). Perbedaan suku danras bangsa.
e). Hak-hak sebagai manusia.
f). Pencapaian prestasi/ kesusksesan seseorang.
LIVING FRIENDSHIP
a). Persahabatan.
b). Berempati dan bersimpati kepada orang lain.
c). Kerjasama.
d). Saling memberi, melayani
e). Saling mendukung.
E.     TUJUH KONSEP PEMBENTUKAN NILAI-NILAI MORAL DALAM PENYELENGGARAAN OLIMPIADE (Menurut IOC)
1. Kesempurnaan dalam kinerja
2. Berpartisipasi dengan kegembiraan dan kesenangan.
3. Kejujuran dalam berkompetensi.
4. Rasa hormat terhaap sesama tanpa memandang perbedaan bangsa, budaya, suku maupun orang perorang.,
5. Pengembangan kualitas manusia.
6. Kepemimpinan yang dilandasi oleh kebersamaan berlatih, bekerja dan berkompetensi.
7. Kedamaian antar bangsa.
F.      PENJABARAN NILAI-NILAI GERAKAN OLIMPIADE DAN OLYMPISHM
Visioner (tujuan jangka panjang)
 Peaceful (kedamaian)
 No Discrimination (tidak diskriminatif)
 Mutual Understanding (saling memahami)
 Friendship (persahabatan)
 Solidarity (solidaritas)
 Fair Play (kejujuran,adil,wajar)
 Excellence (keunggulan)
 Fun (kesenangan)
 Respect (menghargai)
 Human Development  (pengembangan diri) 
 Leadership (Kepemimpinan)
 Motivation (semangat,pantang menyerah)
 Team Work (kerjasama,sinergi)


            Disela-sela penyampaian materi, diputarkan lagu “Bongkar” milik Iwan Fals. Lagu yang easy di dengar namun memiliki makna yang dalam, SEMANGAT PERUBAHAN. Pertemuan hari ini di akhiri dengan kuis yang masing-masing anak mengerjakan di selembar kertas. Setelah selesai kuis, kami pun makan siang bersama dalam satu kelompok.