Translate

Minggu, 20 Oktober 2013

Sabtu Ceria di Pertemuan Ke Enam

Sabtuuuu ceriiaaaaaa ^_^
Ya , itulah yang  saya rasakan  setiap hari Sabtu. Bagaimana tidak ? Di akhir pekan,  kuliah olimpishme bersama dosen yang sangat menginspirasi dan memotivasi. Siapa lagi kalau bukan Om Jay J
Pagi ini, Sabtu 19 Oktober 2013 kami memulai kuliah sedikit terlambat. Dikarenakan materi yang disampaikan untuk kelas PMR memang lebih banyak dari pertemuan sebelumnya. Pertemuan diawali dengan berdoa, setelah itu Omjay menunjukkan sebuah foto dimana ada sekelompok anak SD  yang harus melawan maut untuk pergi ke sekolah. Mereka harus melewati jembatan tali yang di bawahnya ada sungai besar, jika mereka jatuh maka itu sangat beresiko terhadap keselamatan mereka. Kondisi ini sangat miris, padahal mereka tinggal di dekat Gubernur mereka yang kaya raya. Foto itu adalah potret kondisi masyarakat di sekitar kita yang kurang mendapat perhatian pemerintah. Karena sekarang pemerintah adalah penguasa, bukan peimpin yang adil.
Setelah itu, Om jay memutarkan sebuah video musik anak-anak yang berjudul “Cublak-Cublak Suweng”. Dalam video ini nampak sekali sifat kenak-kanakan dari  seorang anak. Mereka berkumpul dan bermain bersama dalam satu lingkaran. Budaya kebersamaan masih terpancar disana, tidak seperti sekarang , banyak anak-anak yang mengahbiskan waktunya di depan gadget dan meninggalkan permainan tradisional  yang seharusnya mereka lestarikan. Ketika melihat video ini, saya merasa kembali ke masa kecil. Saya senang sekali dengan video pembuka pertemuan kali ini.. hehehe
Baiklah, inilah resume pertemuan ke enam bersama Olimpihsme ..
NILAI-NILAI OLIMPISHME DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT GLOBAL
Globalisasi adalah kondisi dan situasi dimana terjadi proses perubahan diberbagai sektor yang berlangsung begitu cepat dan mendunia. Globalisasi dipicu dan dipercepat oleh adanya keterbukaan informasi juga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun , saat ini globalisasi yang amat nyata adalah perang melawan kapitalisme yang mana semua itu mengarah ke Gazwul Fikr, atau perang pemikiran. Dimana setiap orang berusaha mempengaruhi satu sama lain. Mencoba untuk menyebarkan faham yang akhirnya memicu perselisihan. Di era sekarang ini, selain kita harus mempunyai keterampilan dalam IPTEK kita juga harus memiliki imtaq dan mental yang kuat agar tidak tertinggal dan tidak mudah terpengaruh. Karena globalisasi menuntut setiap individu untk selalu berkembang dan mengikuti perubahan zaman.

INDIKATOR GLOBALISASI
Globalisasi ditandai dengan berbagai hal  berikut :
a.
Perkembangan Iptek yang begitu cepat
b. Keterbukaan informasi (melalui mutimedia & internet)
c. Persaingan/kompetisi di berbagai sektor usaha
d. Pergeseran kultur/budaya, politik secara global
e. Standarisasi  kualitas secara global/Internasional
IMPEKNYA
Dampak dari globalisasi bagi kehidupan di dunia antara lain adalah :
a.    Modernisasi melawan kesiapan mental masyarakat
b.    Negara “kuat” adalah negara yang menguasai teknologi & Informasi
c.    Kesenjangan ekonomi dan  sosial yang makin lebar
d.     Adopsi kultur yang bedampak  “positif & negatif”
e.    Tuntutan terhadap  tuntutan kompetensi pendidikan
f.    Ketergantungan masyarakat terhadap teknologi
Dari poin-poin di atas, dapat dilihat bahwa globaliasi memberikan efek yang sangat besar dalam kemajuan zaman. Hal perlu kita lakukan adalah mempertahankan budaya nasional agar posisinya tidak tergeser oleh budaya-budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Jika kita tidak bisa mepertahankan budaya sendiri, maka budaya asing yang akan berkuasa.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Disela-sela materi Om Jay memutarkan sebuah video yang dibuat oleh sekumpulan orang kreatif. Video ini adalah hasil lypsing dari sang pembuat yang menirukan PSY joget Gangnam Style, yang dikemas sangat humoris dan menghibur. Pesan yang saya tangkap dari penayangan video ini adalah tetaplah mengembangkan kreativitas, karena kreativitas itu selalu mengalir dan ada dimana pun itu.
GLOBALISASI DALAM MASYARAKAT INDONESIA
Dampak Globalisasi dalam masyarakat Indonesia adalah :
a)    Pergeseran orientasi pada negara-negara barat.
Negara Indonesia mulai meninggalkan kepribadian Pancasila. Sekarang masyarakat mulai beralih kiblat pada negara Barat yang notabene sangat tidak sesuai dengan kepribadian kita sebagai bangsa Timur.

b)    Cenderung menjadi negara konsumen (objek pasar) Industri  dan perdagangan.
Produksi dalam kurang diperhatikan, namun impor dari luar negeri sangat digalakkan.
a)    Ketergantungan terhadap Negara lain yang  sangat tinggi  terutama dalam pengelolaan sumberdaya alam.
Sekarang ini Indonesia meruapakan ladang uang bagi pengusaha asing. Kerjasama yang dilakukan pemerintah sedikitpun tidak menguntungkan rakyat Indonesia, justru sebaliknya.
b)    Kekalahan dalam persaingan global.
c)     Informasi mudah didapat  dan sangat transparan.
d)   Peluang untuk belajar dan meningkatkan  kompetensi sangat terbuka luas.
e)     Kesadaran terhadap pentingnya profesionalisme makin meningkat terutama pada kalangan generasi muda.
f)    Kreativititas & inovasi meningkat kerena adanya teknologi informasi serta keterbukan.
g)    Masyarakat  makin  kritis.

DAMPAK NEGATIF MASYARAKAT KARENA GLOBALISASI
a.  Pergeseran kultur budaya timur  ke barat di berbagai aspek  kehidupan masyarakat .
b. Berkembangnya sikap-sikap  negatif pada kelompok masyarakat karena dampak negatif globalisasi dan modernisasi seperti : sikap individualis, egois,mau menang  sendiri,anarki , hedonisme.
c. Menurunnya nasionalisme,  rasa kebangsaan dan persatuan.
d. Berpikir secara instan, kurang semangat kerja keras,masabodoh.
e. Informasi dan telekomunikasi menjadi bagian sangat penting dalam kehidupan global.
Kembali Omjay memutarkan sebuah video. Kali ini video teaser dari sebuah film yang sangat menginspirasi , yaitu Negeri 5 Menara . Film ini diangkat dari Novel Negeri  5 Menara karya Ahmad Fuadi. Makna tersirat dari teaser ini adalah jangan mudah menyerah . “MAN JADDA WA JADA” siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil.
Kembali ke materi..............^^

KONDISI PENYEIMBANG MASYARAKAT INDONESIA
a. Kecintaan terhadap budaya Nasional masih terasa di lingkungan  masyarakat dan generasi muda.
b. Nilai-nilai spiritual masih sangat berpengaruh di seluruh lapisan masyarakat, sehingga merupakan fungsi kendali kehidupan sosial masyarakat
c. Masih bertahannya budaya positif :  kepedulian masyarakat, family  culture, sifat gotong royong, hormat pada orang yang lebih tua.
Kondisi Masyarakat Pendidikan  dan Usaha  Yang Kurang Kondusif , Sebuah Tantangan Berat Dalam Globalisasi.
a.    SDM Kurang siap pakai  karena  links & match antara Pendidikan dengan Lingkungan  Usaha tidak berjalan sesuai harapan,sehingga  menciptakan pengangguran elit.
b.    Pembinaan soft skill kepada siswa/mahasiswa yang kurang memadai (kemampuan interaksi, keramah tamahan, daya juang), sehingga menurunkan kompetensi SDM secara signifikan.
c.    Adanya gab besar antara tujuan Pendidikan dan Industri/Usaha, yang menimbulkan frustasi berat masyarakat pendidikan dan usaha.
Om Jay kembali memutarkan sebuah video yang berisi pengangguran terdidik di Indonesia. Jumlah pengangguran terdidik ini tidak main-main, sekitar 4,5 juta penduduk yang rata-rata lulus pendidikan tinggi menjadi pengangguran.
Pesan yang saya tangkap adalah kita sebagai generasi muda jangan sampai menjadi pengangguran terdidik. Maksimalkan potensi yang ada untuk menaklukkan dunia. Karena kesuksesan itu ada di tangan kita sendiri, bukan orang lain...
Kondisi Penyeimbang Lingkungan Pendidikan  Dan Dunia Usaha  Di I ndonesia
a.    SDM potensial masih cukup tersedia, untuk disiapkan menjadi profesional  melalui program peningkatan kompetensi nyang terpadu dan  berkesinambungan.
b.    Peluang kerja masih terbuka lebar diberbagai sektor industri/usaha seperti : perminyakan,pertambangan, kehutanan,pertanian, pariwisata, peternakan,pendidikan,manufaktur.
c.    Meningkatnya kepedulian dunia usaha/industri terhadap pendidikan dengan memberikan program-program pelatihan dan magang untuk meningkatkan soft skill siswa.
NILAI-NILAI OLIMPISHME SEBAGAI ALTERNATIF PEMBANGKIT SEMANGAT PRESTATIF
Nilai-nilai Olimpishme sangat berperan dalam membangkitkan semangat prestatif,karena pada dasarnya  nilai-nilai olimpishme adalah nilai-nilai seperti sifat kenabian.Maka dari itu, nilai-nilai olimpishme perlu diterapkan.
A.   Living Respect
a. Meningkatkan dan  menjaga kecintaan terhadap budaya luhur Bangsa.
b. Kepedulian terhadap sesama.
 c. Selalu ingin beperan dalam setiap hal-hal positif.
 d. Menanamkan bahwa Persahabatan dan kedamaian adalah lebih utama dalam kehidupan bermasyarakat.
e. Saling menghargai/toleransi.
Living Excellence
a. Tidak mudah menyerah dan selalu semangat.
A.   b. Masyarakat yang dinamis, kreatif, inovatif dan  selalu ingin berkarya dan belajar.
c. Tidak mudah puas diri dan kerja keras.
d. Melihat masalah sebagai tantangan & peluang.
Filosofi  yang terkandung dalam Semboyan “Citius, Altius, Fortius” dalam Sebuah Bangsa, Negara dan masyarakat bermakna :
Sebuah Bangsa akan lebih maju dari pada bangsa lain bila  memiliki masyarakat yang selalu ingin lebih cepat dalam beradaptasi (belajar) , lebih tinggi keinginannya dalam mencapai target berprestasi, dan  memiliki kekuatan  sumberdaya  (5M) yang lebih baik.
B.    Living Fair Play
a. Membangun sikap sportif.
b.  Membangun sistem kontrol yang baik untuk meminimalisasi penyakit sosial masyarakat (korupsi, menyogok, kolusi, dll).
c.  Mengurangi budaya malas dan instan.
d.  Menghargai kejujuran.

Dan penutup pertemuan ke enam ini adalah menyanyi bersama-sama lagu “Tombo Ati” –Opick..

Tombo ati iku limo perkarane..
Kaping pisan moco quran lan makna ne..
Kaping pindho sholat wengi lakonono..
Kaping telu wong kang sholeh kumpulono..
Kaping papat weteng kudu betah luwe..
Kaping limo dzikir wengi ingkang suwe..
Salah sawijine sopo bisa ngelakoni..
Mugi-mugi Gusti Allah nyembadani..

^^Semoga bermanfaat^^

0 komentar:

Posting Komentar