Translate

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 16 Januari 2015

Secercah Mimpi Bersama PPI Dunia

Setiap insan memiliki harapan. Setiap orang memiliki kesempatan untuk meraihnya. Tapi semua itu bergantung pada seberapa besar motivasi dan kerja keras kita untuk meraihnya. Hari ini, aku dipertemukan dengan orang-orang hebat yang sangat menginspirasi. Mereka tergabung dalam sebuah komunitas yang menurutku sangat keren. Mereka berkumpul dalam satu organisasi yang dinamai PPI Dunia. Apa itu PPI Dunia??? Cekitdot....!!!!!!!!!!!!!!!!
Senin 12 Januari 2015, hari ini diawali dengan mendung di daerah Jakarta timur dan sekitarnya. Angin semilir yang membawa kesejukan menghantarkan rintikan air hujan membasahi Kota metropolitan ini. Hujan yang turun terasa dingin di tubuh, namun itu semua tak menyurutkan semangatku untuk datang ke acara Festival Studi Luar Negeri bersama Lingkar Inspirasi di Kampus ku tercinta, UNJ.
Tak dapat dipungkiri, acara ini sangat menarik perhatianku. Semenjak semester 3 kemarin aku sering berdiskusi mengenai beasiswa Luar Negeri agar bisa melanjutkan kuliah di belahan bumi lain. Ya, Aku memang bermimpi dan sangat ingin melanjutkan study di Luar Negeri. Meskipun aku sadar, dari kalangan mana aku berasal tetapi aku yakin bahwa rezeki setiap orang itu Allah yang mengatur. Biarlah orang lain menertawakanku, yang penting aku punya tekad untuk mewujudkannya. Apabila suatu hari nanti semua itu tak terwujud, toh  tak ada salahnya mempunyai mimpi yang tinggi kan?? Hehehe *oke curcolnya udahan*
Back to the PPI, jadi hari Senin itu Lingkar Inspirasi UNJ bekerja sama dengan PPI Dunia mengadakan sebuah acara talkshow mengenai study Luar Negeri. PPI adalah Perhimpunan Pelajar Indonesia. Maksudnya, mereka adalah Perhimpunan dari mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang sedang menjalani study di berbagai negara. PPI biasanya dimulai dari tingkat Universitas, lanjut diatasnya tingkat Provinsi, lalu tingkat Negara dan terakhir tingkat Dunia. PPI Dunia sekarang dikoordinatori oleh Kak Ahmad Almaududy Amri (Dudy) yang pada kesempatan lkemarin menjadi pembicara talkshow.
Kak Dudy adalah seorang pemuda hebat. Di usianya yang baru 24 tahun, Beliau telah menempuh S1 di USU, S2 di UGM dan UI. Dan sekarang sedang melanjutkan study di Hwongong University di Australia. Dalam seminar kemarin, beliau sempat mengatakan jangan pernah takut bermimpi. Kuliah di luar negeri memang tak mudah namun apabila kita mau berusaha pasti akan ada jalan karena setiap masalah memiliki jalan keluar. Banyak hal yang beliau sampaikan, seperti macam-macam beasiswa Luar Negeri, kendala dan tantangan kuliah di sana dan tak luput perjuangan beliau selama kuliah di luar negeri.
Salah satu yang paling menarik perhatian saya adalah beasiswa LPDP. LPDP kepanjangan dari Lembaga Pengelola Dana Keuangan. Beasiswa ini dikeluarkan oleh Menteri Keuangan, diperuntukkan bagi lulusan S1 yang ingin melanjutkan ke jenjang Magister atau Doktor. Beasiswa ini bisa untuk study Dalam Negeri maupun Luar Negeri. Dan pastinya, funtastic brow..
Selain masalah beasiswa, kak Dudy juga share suka duka kehidupan di sana. Sukanya ya pasti senenglah bisa menjelajahi belahan bumi Allah yang lain. Selain itu kita bisa mempelajari budaya negara lain dan pastinya punya banyak kenalan teman dari berbagai dunia dan berbagai karakter masing-masing. Kalo duka nya yang jelas sih jauhh banget sama orang tua, yang suka homesick nih kasian banget.. hehehe. Selain itu, buat yang muslim susah cari masjid atau mushola buat sholat .Di dalam satu kota aja hanya ada 1 masjid, jadi harus siap-siap sholat dimanapun. Dan tentunya, harus pinter liat waktu biar sholatnya nggak ketinggalan. Tantangan yang tak kalah bikin shock terapi adalah kebudayaan barat yang kalo tiap ketemu main peluk aja. Buat kita para muslim tentunya ini hal yang enggak banget kan, jadi harus siap sedia dan cekatan dalam antisipasi hal tersebut. Ingat ya shob, Islam memang mengajarkan toleransi namun bukan berarti kita harus menjadi liberal J
Setelah kak Dudy selesai presentasi, acara dilanjutin sama open stand 10 negara. Dan yang jadi serbuan utama kita adalah FINLANDIA. Mengapa Finland??? Karena sekolah di sana itu GRATISSS TISSSSS bro.. kok bisa?? Bisa dong. Soalnya Finlandia itu negara dengan NOL KORUPSI. So, nggak heran kan kalo alokasi dana pendidikannya rata. Buat kita yang pengen kuliah gratis tanpa mikir biaya administrasi bisa tuhh dicoba apply ke Finlandia. Kita nggak usah pusing-pusing mikirin UKT dan sebagainya, cukup sediain uang 6 juta per semesternya buat biaya sehari-hari kita. Nggak perlu mahal karena di sana, ada diskon 50% untuk mahasiswa dalam pelayanan apapun. Keuntungan kuliah di Finlandia selain gratis adalah bahasa yang digunakan ialah bahasa Inggrris. Berbeda dengan negara lain yang harus bisa bahasa setempat, kalo Finland emang udah berbahasa Inggris bro.. jadi nggak terlalu ribet.
Selain Finlandia, ada Serbia nih yang juga gratiss tiss kuliahnya. Ada pula yang masih deket sama kita, Brunei Darussalam. Cuma bedanya di sana kita harus bisa bahasa nasional mereka.. hehehe
Stand-stand lain ada dari Taiwan, Mesir, Belanda, Yordania,Sudan,Malaysia dan tentunya Australia. Talking-talking sama kakaknya membuat aku semakin berharap, semoga suatu saat nanti aku bisa dan diizinkan untuk menjelajahi dunia ini. Tentunya dengan berbagai usaha, dan usaha itu harus dimulai dari detik ini.

Saya Ega Saraswati, Mahasiswa Pendidikan Kimia Universitas Negeri Jakarta. Lahir dari keluarga yang berpenghasilan pas-pasan, besar di desa dan sedang mencoba mencari peruntungan kuliah di Jakarta. Semoga dalam jangka waktu 4 s.d 5 tahun yang akan datang Allah mengizinkan dan mengabulkan keinginanku untuk bersekolah di Eropa, di United Kingdom, Perancis ataupun Finlandia. Aamiin.

FamDay #2 PKB 2013

Assalamu’alaykum semuaa.. hayhayhay apa kabar nih? Lama tak jumpa .. (*emang kamunya aja min yang kagak pernah on lagi) hehehehehe
Kali ini aku balik bawa segudang cerita nih gaess.. eitss tapi aku nggak mungkin cerita semuanya sekaligus bisa-bisa berbusa nih ntar wkwkwk..
Oke , jadi aku bakalan cerita pengalaman aku kemarin saat Family Day #2 with Keluarga Besar PKB2013. Yupzz, kelas aku tercintahh...
Kemarin, 14 Januari 2015 kita main ke Ekowisata Taman Mangroove Pantai Indah Kapuk Jakarta Timur. Kita udah sepakat ngumpul jam 7 di Kampus B yang telat bakalan ditinggal. Dan ternyata saaat Hari H diluar ekspektasi kita semua anyway apakah yang terjadi??? Ya, seperti biasa. Macetnya lalulintas Jakarta yang kagak ketulungan. Akhirnya jam delapan kita baru cuss deh..
By the way, ini pertama kalinya buat aku main ke PIK. Dan di jalan pun banyak banget hal-hal yang membuat aku lebih bersyukur, terheran-heran sekaligus bingung. Sepanjang perjalanan menyusuri tol nampak banyak sekali bangungan-bangungan tinggi yang menjulang, yang biasanya kita sebut “bangunan pencakar langit”. Tapi, yang aku heranin kenapa disampingnya passss banyak banget pemukiman kumuh. Aku bingung, kenapa begitu kontras penampakan tersebut. Atau inikah yang namanya metropolitan? Kota yang telah terkikis rasa tepo sliro nya sehingga ketimpangan yang begitu nyata pun seperti menjadi hal yang sangat biasa.
Namun, dibalik itu semua aku bisa menarik hikmahnya. Aku lebih mensyukuri apa yang telah Allah limpahkan ke aku. Meskipun aku bukan orang kaya yang setiap kemauan aku bisa terwujud, namun dengan melihat pemandangan tadi aku lebih merasa bersyukur sebab ternyata bukan keluarga aku yang paling menderita. Di luar sana ada yang lebih menderita dan kurang beruntung dibanding apa yang keluarga aku alami. Setidaknya, aku masih bisa bergumul bersama orang-orang dari kalangan menengah. Ya, Alhamdulillah.. Allah ternyata begitu menyayangi aku.
Okay, lanjut ke perjalanan setelah dari tol kita keluar nembus ke Jalan di Jembatan 3. Sampai sekarang masih penasaran kenapa dinamain “Jembatan Tiga” soalnya waktu aku liat kagak ada tiga jembatan di sana. Tapi ada temen aku yang nyeletuk katanya Jembatan Tiga itu adeknya Jembatan Dua -_- duhh, emang si bebeb sukanya begitu. Jalanan tersebut ternyata kawasan macet gaess. Mau nggak mau kita bermacet-macet ria deh sampai di simpang empat Hary-hary. And finally tepat jam 10.00 WIB kita nyampe di “Eko Wisata Taman Mangroove”.
Dari gerbang, kita registrasi dulu nih. Tiket masuknya murah kok, Rp. 1.000,- saja.. tapi kalo kita sih nggak bayar lagi soalnya PKB kan punya emak yang udah siap sedia. Ayo tebak siapa??????????? Yupss.. bener banget emak Galih hehehe.. Setelah semua clear, langsung cusss jalan-jalan. Di sepanjang jalan setapak, kanan kirinya dipenuhi sama pohon bakau *ya iyalah, namanya juga mangruf, hehehehe* lumayan adem sih tempatnya, cuma serasa masuk peternakan nyamuk. Banyak banget nyamuknya di sana, bahkan si Sylvia sampe kayak orang biduan, bentol-bentol gede bertebaran. Mungkin karena mendung jadi sedikit sinar matahari yang bisa nembus pepohonan bakau jadinya nyamuknya pada berkeliaran dehh..
Lepas dari itu, akhirnya kita nemu satu saung. Mulai deh kita gelar banner, siapin ini itu. Dan mulai deh acaranya. Dibuka sama Mas Pahri, dilanjutkan sambutan dari Pak Ketu, Mr. Vampire a.k.a Gusman, hehehehe .. setelah itu bagi2 makan siang. Menunya sedap banget gaes, ayam bakar komplit sama nasi, lalapan dan sambel yang nampol abis. Kayanya cabe 15 kilo Cuma buat nyambelin kita, wkwkwk.. bahkan si Beta udah curhat katanya berkali-kali keluar masuk WC, hihi sabar ya Bets..
Selesai makan siang, lanjut games nih. Games nya jarang dilakuin tapi seru banget. Jadi mekanismenya begini. Tim FKK udah nyiapain toples kecil berisi undian nama kita. Ketika kita megang toples itu, kita wajib membuka dan menutupnya kembali setelah itu dioper ke teman sebelahnya. Oper-operan nya selama waktu yang ditentukan atau berdasarkan endingnya sebuah lagu. Ketika lagu habis, orang terakhir yang megang harus ambil salah satu undian. Kemudian tanpa diketahui orang lain siapa nama yang tertera, kita menirukan gaya sehari-harinya dan yang lain mencoba menebak. Tujuan dari games ini adalah untuk mengukur seberapa jauh kita mengenal teman-teman kita di kelas J.
Games  nya nggak lama-lama banget, karena waktu udah menunjukkan waktunya sholat Dzuhur. Selama yang lain sholat kita yang sedang berjaga nggak mau kalah eksis, narsis sana sini siapa aja yang lagi potret-potret numpang muka deh, hehehehe. Tapi selain narsis-narsisan kita juga nyiapin buah-buahan buat rujakan gaess.. keren banget dehh anak-anak PKB udah pada bawa buah-buahan dari rumah udah dipotongin juga.. ada mangga, jambu air, mentimun, bengkoang, nanas dan mentimun . tak ketinggalan sambel rujaknya yang super duper manteb.
Ngerujaknya udahan, finally kita sampe di penghujung acara gaess.. sesi foto-foto.. hehehe.. entah mengapa muka anak-anak di foto pada ceria banget. Yah meskipun cuaca yang mendung dan gerimis, tapi itu semua nggak mengurangi kehangatan keluarga PKB <3 . hal yang aku dapet adalah bukan masalah dimana dan lokasi seperti apa, namun kehadiran kita dan canda tawa kita adalah kebahagiaan kita. Rasa nyaman dan klik  diantara kitalah yang mempengaruhi kebersamaan ini. Akhir kata, aku pengen ngucapin terimakasih buat semua pihak yang udah relain tenaga waktu dan pikirannya dalam menyukseskan FamDay kita ini. Semoga ukhuwah kita tetap terjaga sampai kapanpun dan untuk FamDay selanjutnya semua bisa ikut serta . Aamiin.

See you, terimakasih atas perhatiannya. Wassalamu’alaykum J

Pelangi yang Ku Rindukan

Bagai pelangi, datang hanya setelah hujan dan hilang dengan sendirinya. Hadirnya tak bisa kita harapkan apalagi kita tentukan, dia akan datang bila ada sesuatu yang membawanya yaitu hujan. Bagai pungguk merindukan rembulan, peribahasa itulah yang mungkin pantas disandangkan.
Bila waktu bisa dikembalikan dengan uang, mungkin semua orang akan berlomba-lomba untuk membelinya kembali. Tapi, waktu itu  terus berputar, mengalir seperti air yang tak kan kembali ke tempat sebelumnya. Dia akan mengalir dan terus mengalir mengikuti aliran air. Begitupun waktu, terus berdetak tiap detik yang berganti menjadin menit, menit menjadi jam dan jam menjadi sehari. Dan pada akhirnya, berganti menjadi esok hari. Kenangan, mungkin akan menjadi sesuatu yang paling mahal di dunia ini karena dia tak bisa dinilai dengan uang. Dia tak bisa ditukar apalagi diperjual-belikan. Setiap detik pasti ada kejadian, tapi tak semua kejadian jadi kenangan.
Satu hal yang selalu memberiku kenangan, yaitu dirimu. Kapanpun kau datang, aku selalu bahagia menyambutnya. Dan ketika kau tiba-tiba menghilang, entah pikiran apa yang terlintas aku tak bisa menerawang. Semua terasa hambar ketika kau berlaku layaknya pelangi. Kau biarkan aku berharap besar namun kau tak kunjung datang. Disaat aku mulai menginginkan yang lain, tiba-tiba kau muncul, datang membawa angin segar. Aku mungkin bukan orang pertama yang selalu kau ingat, bukan pula orang pertama yang selalu kau harap tuk bisa dekat. Namun, aku adalah orang pertama yang selalu ingin kau ingat bukan hanya tuk sesaat tapi untuk sepanjang hayat.
Dahulu, kala jarak yang begitu dekat menyatu kita sibuk dengan dunia masing-masing. Tak peduli bahkan mengabaikan rasa apa yang tumbuh dalam diri. Namun kini, setelah jarak dan waktu yang begitu membatasi, aku merasakan ada hal yang sebenarnya mengikat kita, tetapi semua itu tak terucap. Terbelenggu dalam satu rasa “gengsi”. Entah mengapa aku  merasa ada yang kau pendam dan kau sembunyikan. Terlihat dari kebiasaanmu yang suka datang dan pergi tanpa permisi. Alasan-alasan yang menurutku basi, kau gunakan untuk menyapaku kembali. Namun, ketika aku larut di dalamnya tiba-tiba kau menghilang dan menjauh lagi.
Aku tahu, aku bukanlah wanita yang berparas elok nan jelita. Bukan pula gadis kaya yang berlimpah harta. Aku hanya orang biasa, berpenampilan sederhana dengan asa setinggi kejora. Sedangkan dirimu, ya semua orang tau sangat kontras dengan diriku. Aku tak berharap lebih darimu, cukup satu. Tetaplah menjadi kakakku seperti yang dulu. Saat-saat SMA. Saat dimana kita sangat dekat, terbuka dan tidak egois. Saat gengsi tak menyelimuti, saat aku merasa bahwa hanya aku yang dekat dirimu.
Sekarang kita berubah. Ya, KITA. Bukan hanya kamu, tapi aku juga. Berawal dari rasa kecewa saat ku dengar kabar kau dengan yang lain. Mungkin terdengar aneh, karena aku memang tak ada ikatan dengan dirimu. Akupun tak tau mengapa aku harus merasa kecewa. Mungkin , aku takut kehilangan. Seperti saat dulu kau berpamitan akan pergi ke Kediri. Begitulah, semenjak itu aku menjauh darimu. Bahkan saat aku menjauhpun dirimu tak peka dengan semua itu. Sampai akhirnya aku mulai sibuk dan asyik dengan kegiatan ku di sini.

Beberapa hari yang lalu kau sempat menghubungiku. Dan seperti biasa bicara ngalor-ngidul basa-basi berakhir pergi tanpa permisi. Sebenarnya aku kecewa, sampai aku berfikir apakah hanya karena kau benar-benar kesepian tak ada teman baru menghubungiku? Terdengar miris, tapi itulah faktanya. Namun, seperti apapun perlakuanmu aku tetap menyayangimu. Karna kau adalah salah satu alasan mengapa aku bisa bertahan di sini sekarang. Kata-kata motivasimu yang selalu membangkitkanku adalah hal yang paling ku suka. Ya, kedewasaanmu dalam memandang masalah serta nasihat-nasihatmu lah yang selalu kurindukan. Tetaplah bersamaku, menjadi sahabatku dan selamanya memberiku petuah-petuah. Jangan bosan menjadi alarm kehidupanku, Mas. Karena kau adalah pelangi yang ku rindukan.

Rabu, 29 Januari 2014

For the First Time

Untuk Pertama Kalinya
          Terhitung empat hari sudah aku kembali di sini, di Jakarta. Semalam hujan turun lagi. Lama, lama sekali sampai tadi pagi. Tak tanggung-tanggung, jalanan pun kembali banjir setelah kemarin sempat surut. Banyak janji yang batal, karena jalan yang tak bisa di akses. Alhamdulillah, daerah ku aman. Jadi planing ku ke kampus tetap terlaksana. Awalnya niat ku hanya ingin mengumpulkan KHS, ya  karena anak Bidik Misi wajib mengumpulkan. Tapi, niat awalku ku itu terpatahkan ketika ada tawaran mengajar anak-anak pengungsian korban banjir di GOR Otista.
          Tanpa pikir panjang, akupun acece untuk ikut ke sana. Dan inilah, untuk pertama kalinya sepanjang hidupku yang hampir sembilan belas tahun, aku menyaksikan secara langsung banjir dan pengungsian. Saat pertama aku melihat pengungsian ini, rasanya tak jelas. Ku tahan air mata yang ingin menetes. Entah kenapa aku senang sekaligus haru berada di tengah-tengah mereka. Mereka begitu tegar menghadapi musibah ini. Senyum dan tawa mereka seakan tak merasakan semua beban ini. Aku bahagia bisa hadir di tengah-tengah mereka. Menghibur mereka, setidaknya melihat senyum mereka membuat senang hati ini. Karena akupun tak yakin jika semua ini terjadi padaku, aku bisa setegar mereka semua.
          Bahagia itu sederhana, karena bahagia itu datangnya dari hati. Tak perlu keliling dunia, keliling  Indonesia ataupun mengejar harta dunia. Karena dengan berbagi apa yang kita punya kepada orang lain itu pun sudah membuat bahagia. Tak perlu harta, tenaga kita untuk berkontribusi di masyarakat pun juga tak masalah. Dan pelajaran yang sangat berharga dari kegiatan hari ini adalah “bersyukur”. Bersyukurlah kita yang masih Allah lindungi dari berbagai bencana. Kadang kita lupa bersyukur atas nikmatNya, justeru malah mencaci maki dan selalu merasa kurang atas apa yang kita miliki. Tengoklah saudara-saudara kita yang kini tengah bertahan hidup melawan bencana. Renungkan apa yang sudah kita lakukan selamaini. Sedih,galau,malas-malasan sebaiknya sedikit demi sedikit kita kurangi. Setidaknya kita sedikit lebih beruntung daripada mereka. Malam ini kita masih bisa tidur nyenyak di atas kasur empuk sedangkan mereka berdesak-desakkan di pengungsian.

          Wahai sahabat, marilah sejenak kita meluangkan waktu untuk saudara-saudara kita yang kurang beruntung. Memang tak ada materi yang kita dapat dari ini, tapi InsyaAllah, Allah yang akan membalas semuanya. Jadikan kegiatan-kegiatan seperti ini untuk tabungan kita di masa depan yang abadi. Semua perbuatan yang diniatkan ikhlas karena Allah, maka dunia ini tak akan cukup untuk membalas perbuatan baik itu.  SEMANGAT BERBAGI J

Selasa, 28 Januari 2014

FamDay PKB’13

FamDay PKB’13
          Hari ini adalah hari ketiga aku setelah pulang kampung. Setelah kemarin ada kegiatan yang sesuatu banget, hari ini pun tak kalah menarik. Bukan hanya menarik namun penuh makna. Subhanallah , acara hari ini sangat luar biasa. Mood ku berubah 180 derajat setelah acara ini. Karena pulang kampung yang kurang puas, mood ku di Jakarta sangatlah buruk. Namun setelah ada acara ini rasanya tak pantas aku murung berlama-lama. Ada apa sih sebenarnya ?
          Selasa, 28 Januari 2014 untuk pertama kalinya kelas ku PKB’2013 melaksanakan Sikrab (Siang Akrab) atau Family Day di rumah Mentari. Tidak semua hadir dalam acara ini karena sikon yang tidak mendukung. Rencana awal dari tim FKK adalah acara akan dimulai pada pukul 10.00 WIB, tapi karena tidak semua yang hadir tahu secara persis rumah mentari jadi acara dimulai sedikit lebih siang. Acara diawali dengan pembukaan, dimana Bang Paik sebagai MC yang memimpin. Setelah itu ada tilawah yang diwakili oleh Om Alvi. Lalu , dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama disampaikan oleh Om Alvi sebagai ketua Kelas PKB’13, yang kedua dari Teteh Reicka sebagai Korput PKB’13 dan yang terakhir dari Mama dedew sebagai Korput jurusan kimia 2013. Setelah sambutan, sambil menunggu adzan dzuhur acara diisi dengan cerita dan curhat tentang liburan serta kesan-pesan selama satu semester bersama.
          Setelah sholat dzuhur, acara kembali dilanjutkan. Ini adalah acara yang paling bikin keppo, yaitu acara tukar kado. Sebelum acara dimulai , setiap anak yang datang kadonya langsung di beri nomor. FKK telah menyiapkan undian untuk masing-masing anak dimana undian tersebut fungsinya untuk mengambil kado yang sesuai dengan nomor urutnya. Nah, spesial banget nih aku dapet nomor 1. Setelah semua dapet kado, kita bareng-bareng bukanya. Dan.... jeeng jeeng.. aku dapet mobil kayu nih yang imut banget. Makasih banyak nih buat yang ngasih kado , wah semakin semangat buat belajar biar kelak bisa punya mobil dari usaha sendiri.
          And then, acara selanjutnya yaitu game. Seven up!. Di sini di cari 3 orang terakhir yang bisa bertahan sampai permainan selesai. Dan tentunya game ini menuntut konsentrasi kita. Tak disangka tak diduga, aku bisa bertahan sampai permainan selesai. Padahal aku ini tipe orang yang gampang banget buyar konsentrasinya. Dan akhirnya aku dapet gift lagi nih dari permainan ini. Aku dapet gayung.. hehehe.. lumayan lah buat nambah koleksi gayung di rumah..  dua finalis lainnya yaitu Sahrul dan Chaery.. masing-masing dapet sandal jepit dan gantungan baju.. wah, asyik juga tuh yaa..
          Hari semakin sore, tak lama setelah game selesai kami langsung menuju acara terakhir. Rujak bersama. Kali ini mengandalkan Bu Galih dalam hal potong memotong dan  Mas Bruno yang jago banget bikin bumbu nya. Tapi sayang, di recokin sama si Mr. Ngode a.k.a Budiman. Alhasil sambel nya berhasil menguras perut anak-anak.. haha, silahkan menghubungi budiman jika terjadi hal di luar dugaan.. hihi and Finally acara ditutup dengan pembacaan angket dan dilanjutkan doa, selamatnya buat yang menang nominasi..
          Banyak sekali hal yang bisa aku ambil dari kebersamaan hari ini bersama kalian, keluargaku. Hanya dalam hitungan jam kalian memberikan supply semangat yang sangat luar biasa. Aku yang awalnya masih males-malesan di Jakarta, masih sedih, murung dan intinya belum siap kembali pada Jakarta akhirnya semua itu terpatahkan hari ini. Karena kalian aku kembali bersemangat, kembali ceria dan tak memiliki alasan untuk bersedih lagi. Kalian keluarga yang sangatt baik, sangat positif dan tentunya sangat berarti buat hidup aku. Thanks PKB’13 keluarga baru ku yang selalu ada selama aku di Jakarta yang selalu membantu keseharianku menjalani kuliah. Hope we’ll always together. Mari bersama berjuang dalam ridhoNya. Semoga setelah ini kita semakin erat, merapat dan merangkul satu sama lain. Tetap menjaga satu sama lain dalam lingkaran persahabatan yang penuh  kasih sayang .



Jakarta, 28 Januari 2014

Kamis, 23 Januari 2014

Your Smile is My Spirit

Your Smile is My Spirit
            Waktu yang bergulir tak akan pernah bisa kembali. Satu hal yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik mungkin. Itu yang seharusnya dilakukan, namun sayang tidak seperti yang aku lakukan. Satu minggu dia pulang hanya empat jam yang bisa ku manfaatkan. Kehidupan kadang seperti sebuah sinetron, adakalanya dia bersambung lalu mulai lagi episode baru. Dan bagiku pertemuan kemarin adalah awal dari episode baru. Episode kedua.
            Kenapa episode kedua? Karena bagiku kebersamaan ku selama 3 tahun kemarin adalah episode pertama. Dimana aku benar-benar merasakan kehadiran sesosok orang yang bisa ku percaya penuh. Dia lah sahabat baikku yang Allah turunkan untuk menemaniku sampai akhir SMA. Setelah SMA Allah berkata lain. Takdir memisahkan kami namun Allah selalu menjaga ukhuwah diantara kami. Tujuh bulan lamanya kami tak bertemu, alhamduillah kemarin diberi empat jam yang sangat luar biasa untuk kembali bersapa ria.
Tujuh bulan dibayar dengan empat jam? Tak adil memang. Tapi setidaknya ada senyum simpul yang hadir di tengah-tengah pertemuan kemarin. Sesimpul senyum yang penuh ketenangan. Mungkin hanya aku yang merasakan itu, tapi memang senyum itu yang sebenarnya aku tunggu selama ini. Empat jam pemutus episode pertama ku penuhi dengan rasa gado-gado. Begitu banyak hal yang berkecamuk dalam benakku. Ada senang, sedih, keppo, gelisah dan entah sampai aku tak tau istilahnya. Memang ini sebuah pertemuan, tapi besok dia sudah kembali ke Ponpes. Pertemuan atau perpisahan ini?. Oh Ya Allah, berat sekali rasanya ingin mengungkapkan semua gundah ku ini.
Dan seperti biasanya, setelah bertemu dengannya aku selalu sedih. Sedih karena harus berpisah lagi. Tapi aku akan semakin sedih kalau dia tak cepat kembali ke Ponpes. Karena pulangnya dia kemarin adalah karena permintaanku. Dan karena permintaan konyol ku itu dia tertinggal banyak materi di pondok.
Malam yang sunyi menambah melayang pikiranku. Tak terasa ada buliran bening menetes di pipi. Ku rasa ada yang mengganjal dalam hatiku. Seperti rasa tak rela kehilangan. Bukan, sebenarnya bukan kehilangan. Hanya berpisah sementara. Hanya satu hal yang membuatku tenang, yaitu membaca kembali kata-kata yang pernah dia buat khusus untuk menenangkan ku ketika perpisahan pertama dahulu.
"Don't sad my Sister, I'il always beside you"
Sejauh manapun Aku pergi, aku akan tetap di sampingmu. Sepedih apapun perasaanmu, aku akan terus menghiburmu. Sampai kamu bisa tersenyum cerah kembali.
Karena Kakakmu tidak mau melihat Adiknya sedih dan menangis.
"Because, you're my Sister"
Sepenggal kalimat itu mampu menyejukkan jiwa yang gundah. Setiap kali kesedihan melanda aku selalu membaca kalimat itu. Dan dia pun menepati janji nya. Dia hadir saat aku membutuhkan sandaran. Saat aku buntu tak tahu harus kemana, buntu karena gelapnya jalan, dia hadir bagai lentera yang menerangiku. Cerahnya kehadiran dirinya disertai dengan nasihat-nasihat yang begitu luar biasa. Ini salah satu nasihat yang masih ku simpan rapi dalam memori ku.
“Mungkin awalnya terasa sulit dan berat, tapi lambat laun semuanya pasti akan terbiasa.
carilah sesuatu yang pernah membuatmu bahagia saat kamu berhasil mendapatkannya di tempat dimana saat ini kamu berada. Jadikan sebuah kenangan manis kecil itu sebagai obat kerinduanmu saat kamu tengah mengalami hal yang membuatmu untuk pulang walaupun kenangan kecil itu tak sebanding dengan yang pernah kamu dapatkan di kampung dulu.
Ibarat orang yang sakit walaupun diobati dengan apapun tidak akan pernah sembuh jika dia tidak yakin dengan kesembuhannya. padahal seseorang itu tidak perlu obat apapun,karena yang ia butuhkan adalah yakin dengan dirinya sendiri bahwa kesembuhan akan berhasil ia temukan dari dalam hatinya sendiri, bukan dari obat, dan bukan dari orang lain. hanya sebab dirinya sendiri ia berhasil sembuh dari rasa sakit yang ia rasakan.”
Sedikit yang ingin ku sampaikan. Terima kasih telah mau menjadi sahabat baikku selama ini. Tetaplah menjadi sahabat ku sampai kapanpun. Jangan pernah bosan mendengar ocehan-ocehan ku. Adikmu ini memang bawel, tak ada tandingannya.. tapi asal kau tahu, hanya untuk kakakku aku bawel seperti itu .. hehe

Teruslah tersenyum kakak.. karena senyummu adalah semangatku..

Rabu, 22 Januari 2014

Oase Hari Ini

Oase Hari Ini
Pagi ini cerah, secerah hatiku tentunya. Tak lain dan tak bukan juga tak lepas dari apa yang akan ku alami hari ini. Sebuah momen yang telah lama ku tunggu, momen yang terakhir ku alami sekitar tujuh bulan yang lalu. Momen yang sangat ku rindukan. Momen apalagi selain berkumpul bersama sahabat lama.
            Hari ini aku bertemu dengan dia. Orang yang sangat ku tunggu kehadirannya. Setelah kelulusan SMA kami berpisah. Aku kuliah di Jakarta dan dia menekuni agama di salah satu Pesantren Boyolali. Meskipun ‘dunia’ kami berbeda namun komunikasi kami tak pernah putus. Dia, orang yang sangat spesial untukku. Bukan pacar, tapi sahabat. Sahabat yang sudah ku anggap seperti kakak kandung ku.
            Tak banyak yang berubah dari fisiknya. Dia tetap seperti dahulu. Namun sungguh takjub dengan pertambahan ilmu nya. Apa yang dia dapatkan di pondok sungguh menambah kekaguman ku. Hampir aku meneteskan air mata, namun masih dapat ku tahan semua itu. Senyum simpulnya sangat menyejukkan, bagaikan hujan yang turun di padang pasir. Dan itulah yang membuat ku selalu merasa tenang , nyaman juga betah di dekatnya.
            Pertemuan kami sangat singkat. Tak banyak juga yang sempat kami obrolkan. Kata terakhir yang mampu ku ucap hanyalah “hati-hati”. Ya , karena besok dia sudah kembali ke pondoknya. Sedih? Pasti. Ini sudah kedua kalinya dia berpamitan namun tetap saja Aku merasa kehilangan padahal setiap minggu masih bisa berkomunikasi.
            Namun, aku tak mau menjadi beban untuk kakakku. Kepulangannya kali ini pun dia izin pada pihak pondok karena memang dia tak ada libur. Izinnya kali inipun membuat dia ketinggalan banyak hafalan dan hadits. Aku jadi tak enak. Dia pulang karena tau aku pulang juga. Entahlah, kenapa dia sampai rela ketinggalan seperti ini. *bigask*
            Setidaknya, melihatnya hari ini saja sudah memberi ku semangat tersendiri. Bagai mentari di musim dingin. Bagai rembulan di tengah malam. Dia telah memberi oase yang cerah di tengah mendungnya hari ini. Warna yang indah dan semangat baru untuk jiwa ku. Kak, ingatkan akan janji mu? Sejauh apapun jarak diantara kita kau akan tetap menjadi kakakku dan aku akan tetap menjadi adik mu..

            Terima kasih untuk hari ini. Semoga Allah mempertemukan kita lagi. Jaga baik-baik dirimu. Hanya doa yang bisa ku beri.

-F-