Sabtuuuu
ceriiaaaaaa ^_^
Ya , itulah
yang saya rasakan setiap hari Sabtu. Bagaimana tidak ? Di akhir
pekan, kuliah olimpishme bersama dosen
yang sangat menginspirasi dan memotivasi. Siapa lagi kalau bukan Om Jay J
Pagi ini, Sabtu 19
Oktober 2013 kami memulai kuliah sedikit terlambat. Dikarenakan materi yang
disampaikan untuk kelas PMR memang lebih banyak dari pertemuan sebelumnya.
Pertemuan diawali dengan berdoa, setelah itu Omjay menunjukkan sebuah foto
dimana ada sekelompok anak SD yang harus
melawan maut untuk pergi ke sekolah. Mereka harus melewati jembatan tali yang
di bawahnya ada sungai besar, jika mereka jatuh maka itu sangat beresiko
terhadap keselamatan mereka. Kondisi ini sangat miris, padahal mereka tinggal
di dekat Gubernur mereka yang kaya raya. Foto itu adalah potret kondisi
masyarakat di sekitar kita yang kurang mendapat perhatian pemerintah. Karena
sekarang pemerintah adalah penguasa, bukan peimpin yang adil.
Setelah itu, Om
jay memutarkan sebuah video musik anak-anak yang berjudul “Cublak-Cublak
Suweng”. Dalam video ini nampak sekali sifat kenak-kanakan dari seorang anak. Mereka berkumpul dan bermain
bersama dalam satu lingkaran. Budaya kebersamaan masih terpancar disana, tidak
seperti sekarang , banyak anak-anak yang mengahbiskan waktunya di depan gadget
dan meninggalkan permainan tradisional
yang seharusnya mereka lestarikan. Ketika melihat video ini, saya merasa
kembali ke masa kecil. Saya senang sekali dengan video pembuka pertemuan kali
ini.. hehehe
Baiklah, inilah
resume pertemuan ke enam bersama Olimpihsme ..
NILAI-NILAI OLIMPISHME DALAM
KEHIDUPAN MASYARAKAT GLOBAL
Globalisasi adalah kondisi dan situasi dimana terjadi proses
perubahan diberbagai sektor yang berlangsung begitu cepat dan mendunia.
Globalisasi dipicu dan dipercepat oleh adanya keterbukaan informasi juga
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun , saat ini globalisasi yang
amat nyata adalah perang melawan kapitalisme yang mana semua itu mengarah ke
Gazwul Fikr, atau perang pemikiran. Dimana setiap orang berusaha mempengaruhi
satu sama lain. Mencoba untuk menyebarkan faham yang akhirnya memicu
perselisihan. Di era sekarang ini, selain kita harus mempunyai keterampilan
dalam IPTEK kita juga harus memiliki imtaq dan mental yang kuat agar tidak
tertinggal dan tidak mudah terpengaruh. Karena globalisasi menuntut setiap
individu untk selalu berkembang dan mengikuti perubahan zaman.
INDIKATOR GLOBALISASI
Globalisasi
ditandai dengan berbagai hal berikut :
a. Perkembangan Iptek yang begitu cepat
b. Keterbukaan informasi (melalui mutimedia & internet)
c. Persaingan/kompetisi di berbagai sektor usaha
d. Pergeseran kultur/budaya, politik secara global
e. Standarisasi kualitas secara
global/Internasional
IMPEKNYA
Dampak dari globalisasi bagi kehidupan di dunia antara lain adalah :
a.
Modernisasi melawan kesiapan mental masyarakat
b.
Negara “kuat” adalah negara yang menguasai teknologi & Informasi
c.
Kesenjangan ekonomi dan sosial yang makin lebar
d.
Adopsi kultur yang bedampak “positif & negatif”
e.
Tuntutan terhadap tuntutan kompetensi pendidikan
f.
Ketergantungan masyarakat terhadap teknologi
Dari poin-poin di atas, dapat dilihat bahwa globaliasi memberikan efek
yang sangat besar dalam kemajuan zaman. Hal perlu kita lakukan adalah
mempertahankan budaya nasional agar posisinya tidak tergeser oleh budaya-budaya
asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Jika kita tidak
bisa mepertahankan budaya sendiri, maka budaya asing yang akan berkuasa.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Disela-sela materi Om Jay memutarkan sebuah video yang dibuat oleh
sekumpulan orang kreatif. Video ini adalah hasil lypsing dari sang pembuat yang
menirukan PSY joget Gangnam Style, yang dikemas sangat humoris dan menghibur.
Pesan yang saya tangkap dari penayangan video ini adalah tetaplah mengembangkan
kreativitas, karena kreativitas itu selalu mengalir dan ada dimana pun itu.
GLOBALISASI
DALAM MASYARAKAT INDONESIA
Dampak Globalisasi dalam masyarakat Indonesia adalah :
a)
Pergeseran orientasi pada
negara-negara barat.
Negara Indonesia mulai meninggalkan kepribadian Pancasila. Sekarang masyarakat
mulai beralih kiblat pada negara Barat yang notabene sangat tidak sesuai dengan
kepribadian kita sebagai bangsa Timur.
b)
Cenderung menjadi negara konsumen (objek
pasar) Industri dan perdagangan.
Produksi dalam kurang diperhatikan, namun impor dari luar negeri sangat
digalakkan.
a)
Ketergantungan terhadap
Negara lain yang sangat tinggi terutama dalam pengelolaan sumberdaya alam.
Sekarang ini Indonesia meruapakan ladang uang bagi pengusaha asing. Kerjasama
yang dilakukan pemerintah sedikitpun tidak menguntungkan rakyat Indonesia,
justru sebaliknya.
b)
Kekalahan dalam persaingan global.
c)
Informasi mudah didapat dan sangat transparan.
d)
Peluang untuk belajar dan
meningkatkan kompetensi sangat terbuka
luas.
e)
Kesadaran terhadap pentingnya profesionalisme
makin meningkat terutama pada kalangan generasi muda.
f)
Kreativititas & inovasi
meningkat kerena adanya teknologi informasi serta keterbukan.
g)
Masyarakat makin
kritis.
DAMPAK NEGATIF MASYARAKAT KARENA GLOBALISASI
a. Pergeseran kultur budaya timur ke barat di berbagai aspek kehidupan masyarakat .
b. Berkembangnya sikap-sikap negatif pada
kelompok masyarakat karena dampak negatif globalisasi dan modernisasi seperti :
sikap individualis, egois,mau menang
sendiri,anarki , hedonisme.
c. Menurunnya nasionalisme, rasa
kebangsaan dan persatuan.
d. Berpikir secara instan, kurang semangat kerja keras,masabodoh.
e. Informasi dan telekomunikasi menjadi bagian sangat penting dalam kehidupan
global.
Kembali Omjay memutarkan sebuah video. Kali ini
video teaser dari sebuah film yang sangat menginspirasi , yaitu Negeri 5 Menara
. Film ini diangkat dari Novel Negeri 5
Menara karya Ahmad Fuadi. Makna tersirat dari teaser ini adalah jangan mudah
menyerah . “MAN JADDA WA JADA” siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil.
Kembali ke materi..............^^
KONDISI
PENYEIMBANG MASYARAKAT INDONESIA
a. Kecintaan terhadap budaya Nasional masih terasa di lingkungan masyarakat dan generasi muda.
b. Nilai-nilai spiritual masih sangat berpengaruh di seluruh lapisan
masyarakat, sehingga merupakan fungsi kendali kehidupan sosial masyarakat
c. Masih bertahannya budaya positif : kepedulian masyarakat, family culture, sifat gotong royong, hormat pada
orang yang lebih tua.
Kondisi Masyarakat Pendidikan dan Usaha Yang Kurang Kondusif , Sebuah Tantangan Berat
Dalam Globalisasi.
a.
SDM Kurang siap pakai karena links & match antara Pendidikan dengan
Lingkungan Usaha tidak berjalan sesuai
harapan,sehingga menciptakan
pengangguran elit.
b.
Pembinaan soft skill kepada siswa/mahasiswa yang
kurang memadai (kemampuan interaksi, keramah tamahan, daya juang), sehingga
menurunkan kompetensi SDM secara signifikan.
c.
Adanya gab besar antara tujuan Pendidikan dan
Industri/Usaha, yang menimbulkan frustasi berat masyarakat pendidikan dan usaha.
Om Jay kembali memutarkan sebuah video yang berisi
pengangguran terdidik di Indonesia. Jumlah pengangguran terdidik ini tidak
main-main, sekitar 4,5 juta penduduk yang rata-rata lulus pendidikan tinggi
menjadi pengangguran.
Pesan yang saya tangkap adalah kita sebagai generasi muda jangan sampai menjadi
pengangguran terdidik. Maksimalkan potensi yang ada untuk menaklukkan dunia.
Karena kesuksesan itu ada di tangan kita sendiri, bukan orang lain...
Kondisi Penyeimbang Lingkungan Pendidikan Dan Dunia Usaha Di I ndonesia
a.
SDM potensial masih cukup tersedia, untuk disiapkan
menjadi profesional melalui program
peningkatan kompetensi nyang terpadu dan
berkesinambungan.
b.
Peluang kerja masih terbuka lebar diberbagai sektor industri/usaha
seperti : perminyakan,pertambangan, kehutanan,pertanian, pariwisata,
peternakan,pendidikan,manufaktur.
c.
Meningkatnya kepedulian dunia usaha/industri
terhadap pendidikan dengan memberikan program-program pelatihan dan magang
untuk meningkatkan soft skill siswa.
NILAI-NILAI
OLIMPISHME SEBAGAI ALTERNATIF PEMBANGKIT SEMANGAT PRESTATIF
Nilai-nilai Olimpishme sangat berperan dalam
membangkitkan semangat prestatif,karena pada dasarnya nilai-nilai olimpishme adalah nilai-nilai
seperti sifat kenabian.Maka dari itu, nilai-nilai olimpishme perlu diterapkan.
A.
Living Respect
a. Meningkatkan dan menjaga kecintaan terhadap budaya luhur Bangsa.
b. Kepedulian terhadap sesama.
c. Selalu ingin beperan dalam setiap
hal-hal positif.
d. Menanamkan bahwa Persahabatan dan
kedamaian adalah lebih utama dalam kehidupan bermasyarakat.
e. Saling menghargai/toleransi.
Living Excellence
a. Tidak mudah menyerah dan selalu semangat.
A.
b. Masyarakat yang dinamis, kreatif, inovatif dan selalu ingin berkarya dan belajar.
c. Tidak mudah puas diri dan kerja keras.
d. Melihat masalah sebagai tantangan & peluang.
Filosofi yang terkandung dalam Semboyan
“Citius, Altius, Fortius” dalam Sebuah Bangsa, Negara dan masyarakat bermakna :
Sebuah Bangsa akan lebih maju dari pada bangsa lain bila memiliki masyarakat yang selalu ingin lebih
cepat dalam beradaptasi (belajar) , lebih tinggi keinginannya dalam mencapai
target berprestasi, dan memiliki
kekuatan sumberdaya (5M) yang lebih baik.
B.
Living Fair Play
a. Membangun sikap sportif.
b. Membangun sistem
kontrol yang baik untuk meminimalisasi penyakit sosial masyarakat (korupsi,
menyogok, kolusi, dll).
c. Mengurangi budaya malas dan instan.
d. Menghargai
kejujuran.
Dan penutup pertemuan ke enam ini adalah menyanyi
bersama-sama lagu “Tombo Ati” –Opick..
Tombo ati iku limo perkarane..
Kaping pisan moco quran lan makna ne..
Kaping pindho sholat wengi lakonono..
Kaping telu wong kang sholeh kumpulono..
Kaping papat weteng kudu betah luwe..
Kaping limo dzikir wengi ingkang suwe..
Salah sawijine sopo bisa ngelakoni..
Mugi-mugi Gusti Allah nyembadani..
^^Semoga bermanfaat^^