This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Jumat, 16 Januari 2015
Secercah Mimpi Bersama PPI Dunia
07.19
No comments
Setiap
insan memiliki harapan. Setiap orang memiliki kesempatan untuk meraihnya. Tapi
semua itu bergantung pada seberapa besar motivasi dan kerja keras kita untuk
meraihnya. Hari ini, aku dipertemukan dengan orang-orang hebat yang sangat
menginspirasi. Mereka tergabung dalam sebuah komunitas yang menurutku sangat
keren. Mereka berkumpul dalam satu organisasi yang dinamai PPI Dunia. Apa itu
PPI Dunia??? Cekitdot....!!!!!!!!!!!!!!!!
Senin
12 Januari 2015, hari ini diawali dengan mendung di daerah Jakarta timur dan
sekitarnya. Angin semilir yang membawa kesejukan menghantarkan rintikan air
hujan membasahi Kota metropolitan ini. Hujan yang turun terasa dingin di tubuh,
namun itu semua tak menyurutkan semangatku untuk datang ke acara Festival Studi
Luar Negeri bersama Lingkar Inspirasi di Kampus ku tercinta, UNJ.
Tak
dapat dipungkiri, acara ini sangat menarik perhatianku. Semenjak semester 3
kemarin aku sering berdiskusi mengenai beasiswa Luar Negeri agar bisa
melanjutkan kuliah di belahan bumi lain. Ya, Aku memang bermimpi dan sangat
ingin melanjutkan study di Luar Negeri. Meskipun aku sadar, dari kalangan mana
aku berasal tetapi aku yakin bahwa rezeki setiap orang itu Allah yang mengatur.
Biarlah orang lain menertawakanku, yang penting aku punya tekad untuk mewujudkannya.
Apabila suatu hari nanti semua itu tak terwujud, toh tak ada salahnya mempunyai mimpi yang tinggi
kan?? Hehehe *oke curcolnya udahan*
Back
to the PPI, jadi hari Senin itu Lingkar Inspirasi UNJ bekerja sama dengan PPI
Dunia mengadakan sebuah acara talkshow mengenai study Luar Negeri. PPI adalah
Perhimpunan Pelajar Indonesia. Maksudnya, mereka adalah Perhimpunan dari
mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang sedang menjalani study di berbagai negara.
PPI biasanya dimulai dari tingkat Universitas, lanjut diatasnya tingkat
Provinsi, lalu tingkat Negara dan terakhir tingkat Dunia. PPI Dunia sekarang
dikoordinatori oleh Kak Ahmad Almaududy Amri (Dudy) yang pada kesempatan
lkemarin menjadi pembicara talkshow.
Kak
Dudy adalah seorang pemuda hebat. Di usianya yang baru 24 tahun, Beliau telah
menempuh S1 di USU, S2 di UGM dan UI. Dan sekarang sedang melanjutkan study di
Hwongong University di Australia. Dalam seminar kemarin, beliau sempat
mengatakan jangan pernah takut bermimpi. Kuliah di luar negeri memang tak mudah
namun apabila kita mau berusaha pasti akan ada jalan karena setiap masalah
memiliki jalan keluar. Banyak hal yang beliau sampaikan, seperti macam-macam
beasiswa Luar Negeri, kendala dan tantangan kuliah di sana dan tak luput
perjuangan beliau selama kuliah di luar negeri.
Salah
satu yang paling menarik perhatian saya adalah beasiswa LPDP. LPDP kepanjangan
dari Lembaga Pengelola Dana Keuangan. Beasiswa ini dikeluarkan oleh Menteri
Keuangan, diperuntukkan bagi lulusan S1 yang ingin melanjutkan ke jenjang
Magister atau Doktor. Beasiswa ini bisa untuk study Dalam Negeri maupun Luar
Negeri. Dan pastinya, funtastic brow..
Selain
masalah beasiswa, kak Dudy juga share suka duka kehidupan di sana. Sukanya ya
pasti senenglah bisa menjelajahi belahan bumi Allah yang lain. Selain itu kita
bisa mempelajari budaya negara lain dan pastinya punya banyak kenalan teman
dari berbagai dunia dan berbagai karakter masing-masing. Kalo duka nya yang
jelas sih jauhh banget sama orang tua, yang suka homesick nih kasian banget..
hehehe. Selain itu, buat yang muslim susah cari masjid atau mushola buat sholat
.Di dalam satu kota aja hanya ada 1 masjid, jadi harus siap-siap sholat
dimanapun. Dan tentunya, harus pinter liat waktu biar sholatnya nggak
ketinggalan. Tantangan yang tak kalah bikin shock terapi adalah kebudayaan
barat yang kalo tiap ketemu main peluk aja. Buat kita para muslim tentunya ini
hal yang enggak banget kan, jadi harus siap sedia dan cekatan dalam antisipasi
hal tersebut. Ingat ya shob, Islam memang mengajarkan toleransi namun bukan
berarti kita harus menjadi liberal J
Setelah
kak Dudy selesai presentasi, acara dilanjutin sama open stand 10 negara. Dan
yang jadi serbuan utama kita adalah FINLANDIA. Mengapa Finland??? Karena
sekolah di sana itu GRATISSS TISSSSS bro.. kok bisa?? Bisa dong. Soalnya
Finlandia itu negara dengan NOL KORUPSI. So, nggak heran kan kalo alokasi dana
pendidikannya rata. Buat kita yang pengen kuliah gratis tanpa mikir biaya
administrasi bisa tuhh dicoba apply ke Finlandia. Kita nggak usah pusing-pusing
mikirin UKT dan sebagainya, cukup sediain uang 6 juta per semesternya buat
biaya sehari-hari kita. Nggak perlu mahal karena di sana, ada diskon 50% untuk
mahasiswa dalam pelayanan apapun. Keuntungan kuliah di Finlandia selain gratis
adalah bahasa yang digunakan ialah bahasa Inggrris. Berbeda dengan negara lain
yang harus bisa bahasa setempat, kalo Finland emang udah berbahasa Inggris
bro.. jadi nggak terlalu ribet.
Selain
Finlandia, ada Serbia nih yang juga gratiss tiss kuliahnya. Ada pula yang masih
deket sama kita, Brunei Darussalam. Cuma bedanya di sana kita harus bisa bahasa
nasional mereka.. hehehe
Stand-stand
lain ada dari Taiwan, Mesir, Belanda, Yordania,Sudan,Malaysia dan tentunya
Australia. Talking-talking sama kakaknya membuat aku semakin berharap, semoga
suatu saat nanti aku bisa dan diizinkan untuk menjelajahi dunia ini. Tentunya
dengan berbagai usaha, dan usaha itu harus dimulai dari detik ini.
Saya
Ega Saraswati, Mahasiswa Pendidikan Kimia Universitas Negeri Jakarta. Lahir
dari keluarga yang berpenghasilan pas-pasan, besar di desa dan sedang mencoba
mencari peruntungan kuliah di Jakarta. Semoga dalam jangka waktu 4 s.d 5 tahun
yang akan datang Allah mengizinkan dan mengabulkan keinginanku untuk bersekolah
di Eropa, di United Kingdom, Perancis ataupun Finlandia. Aamiin.
FamDay #2 PKB 2013
07.18
No comments
Assalamu’alaykum
semuaa.. hayhayhay apa kabar nih? Lama tak jumpa .. (*emang kamunya aja min
yang kagak pernah on lagi) hehehehehe
Kali
ini aku balik bawa segudang cerita nih gaess.. eitss tapi aku nggak mungkin
cerita semuanya sekaligus bisa-bisa berbusa nih ntar wkwkwk..
Oke
, jadi aku bakalan cerita pengalaman aku kemarin saat Family Day #2 with
Keluarga Besar PKB2013. Yupzz, kelas aku tercintahh...
Kemarin,
14 Januari 2015 kita main ke Ekowisata Taman Mangroove Pantai Indah Kapuk
Jakarta Timur. Kita udah sepakat ngumpul jam 7 di Kampus B yang telat bakalan
ditinggal. Dan ternyata saaat Hari H diluar ekspektasi kita semua anyway apakah
yang terjadi??? Ya, seperti biasa. Macetnya lalulintas Jakarta yang kagak
ketulungan. Akhirnya jam delapan kita baru cuss deh..
By
the way, ini pertama kalinya buat aku main ke PIK. Dan di jalan pun banyak
banget hal-hal yang membuat aku lebih bersyukur, terheran-heran sekaligus
bingung. Sepanjang perjalanan menyusuri tol nampak banyak sekali
bangungan-bangungan tinggi yang menjulang, yang biasanya kita sebut “bangunan
pencakar langit”. Tapi, yang aku heranin kenapa disampingnya passss banyak
banget pemukiman kumuh. Aku bingung, kenapa begitu kontras penampakan tersebut.
Atau inikah yang namanya metropolitan? Kota yang telah terkikis rasa tepo sliro
nya sehingga ketimpangan yang begitu nyata pun seperti menjadi hal yang sangat
biasa.
Namun,
dibalik itu semua aku bisa menarik hikmahnya. Aku lebih mensyukuri apa yang telah
Allah limpahkan ke aku. Meskipun aku bukan orang kaya yang setiap kemauan aku
bisa terwujud, namun dengan melihat pemandangan tadi aku lebih merasa bersyukur
sebab ternyata bukan keluarga aku yang paling menderita. Di luar sana ada yang
lebih menderita dan kurang beruntung dibanding apa yang keluarga aku alami.
Setidaknya, aku masih bisa bergumul bersama orang-orang dari kalangan menengah.
Ya, Alhamdulillah.. Allah ternyata begitu menyayangi aku.
Okay,
lanjut ke perjalanan setelah dari tol kita keluar nembus ke Jalan di Jembatan
3. Sampai sekarang masih penasaran kenapa dinamain “Jembatan Tiga” soalnya
waktu aku liat kagak ada tiga jembatan di sana. Tapi ada temen aku yang
nyeletuk katanya Jembatan Tiga itu adeknya Jembatan Dua -_- duhh, emang si
bebeb sukanya begitu. Jalanan tersebut ternyata kawasan macet gaess. Mau nggak
mau kita bermacet-macet ria deh sampai di simpang empat Hary-hary. And finally
tepat jam 10.00 WIB kita nyampe di “Eko Wisata Taman Mangroove”.
Dari
gerbang, kita registrasi dulu nih. Tiket masuknya murah kok, Rp. 1.000,- saja..
tapi kalo kita sih nggak bayar lagi soalnya PKB kan punya emak yang udah siap
sedia. Ayo tebak siapa??????????? Yupss.. bener banget emak Galih hehehe..
Setelah semua clear, langsung cusss jalan-jalan. Di sepanjang jalan setapak,
kanan kirinya dipenuhi sama pohon bakau *ya iyalah, namanya juga mangruf,
hehehehe* lumayan adem sih tempatnya, cuma serasa masuk peternakan nyamuk.
Banyak banget nyamuknya di sana, bahkan si Sylvia sampe kayak orang biduan,
bentol-bentol gede bertebaran. Mungkin karena mendung jadi sedikit sinar
matahari yang bisa nembus pepohonan bakau jadinya nyamuknya pada berkeliaran
dehh..
Lepas
dari itu, akhirnya kita nemu satu saung. Mulai deh kita gelar banner, siapin
ini itu. Dan mulai deh acaranya. Dibuka sama Mas Pahri, dilanjutkan sambutan
dari Pak Ketu, Mr. Vampire a.k.a Gusman, hehehehe .. setelah itu bagi2 makan
siang. Menunya sedap banget gaes, ayam bakar komplit sama nasi, lalapan dan
sambel yang nampol abis. Kayanya cabe 15 kilo Cuma buat nyambelin kita,
wkwkwk.. bahkan si Beta udah curhat katanya berkali-kali keluar masuk WC, hihi
sabar ya Bets..
Selesai
makan siang, lanjut games nih. Games nya jarang dilakuin tapi seru banget. Jadi
mekanismenya begini. Tim FKK udah nyiapain toples kecil berisi undian nama
kita. Ketika kita megang toples itu, kita wajib membuka dan menutupnya kembali
setelah itu dioper ke teman sebelahnya. Oper-operan nya selama waktu yang
ditentukan atau berdasarkan endingnya sebuah lagu. Ketika lagu habis, orang
terakhir yang megang harus ambil salah satu undian. Kemudian tanpa diketahui
orang lain siapa nama yang tertera, kita menirukan gaya sehari-harinya dan yang
lain mencoba menebak. Tujuan dari games ini adalah untuk mengukur seberapa jauh
kita mengenal teman-teman kita di kelas J.
Games nya nggak lama-lama banget, karena waktu udah
menunjukkan waktunya sholat Dzuhur. Selama yang lain sholat kita yang sedang
berjaga nggak mau kalah eksis, narsis sana sini siapa aja yang lagi
potret-potret numpang muka deh, hehehehe. Tapi selain narsis-narsisan kita juga
nyiapin buah-buahan buat rujakan gaess.. keren banget dehh anak-anak PKB udah
pada bawa buah-buahan dari rumah udah dipotongin juga.. ada mangga, jambu air,
mentimun, bengkoang, nanas dan mentimun . tak ketinggalan sambel rujaknya yang
super duper manteb.
Ngerujaknya
udahan, finally kita sampe di penghujung acara gaess.. sesi foto-foto..
hehehe.. entah mengapa muka anak-anak di foto pada ceria banget. Yah meskipun
cuaca yang mendung dan gerimis, tapi itu semua nggak mengurangi kehangatan
keluarga PKB <3 . hal yang aku dapet adalah bukan masalah dimana dan lokasi
seperti apa, namun kehadiran kita dan canda tawa kita adalah kebahagiaan kita.
Rasa nyaman dan klik diantara kitalah
yang mempengaruhi kebersamaan ini. Akhir kata, aku pengen ngucapin terimakasih
buat semua pihak yang udah relain tenaga waktu dan pikirannya dalam
menyukseskan FamDay kita ini. Semoga ukhuwah kita tetap terjaga sampai kapanpun
dan untuk FamDay selanjutnya semua bisa ikut serta . Aamiin.
See
you, terimakasih atas perhatiannya. Wassalamu’alaykum J
Pelangi yang Ku Rindukan
07.15
No comments
Bagai
pelangi, datang hanya setelah hujan dan hilang dengan sendirinya. Hadirnya tak
bisa kita harapkan apalagi kita tentukan, dia akan datang bila ada sesuatu yang
membawanya yaitu hujan. Bagai pungguk merindukan rembulan, peribahasa itulah
yang mungkin pantas disandangkan.
Bila
waktu bisa dikembalikan dengan uang, mungkin semua orang akan berlomba-lomba
untuk membelinya kembali. Tapi, waktu itu
terus berputar, mengalir seperti air yang tak kan kembali ke tempat
sebelumnya. Dia akan mengalir dan terus mengalir mengikuti aliran air.
Begitupun waktu, terus berdetak tiap detik yang berganti menjadin menit, menit
menjadi jam dan jam menjadi sehari. Dan pada akhirnya, berganti menjadi esok
hari. Kenangan, mungkin akan menjadi sesuatu yang paling mahal di dunia ini
karena dia tak bisa dinilai dengan uang. Dia tak bisa ditukar apalagi
diperjual-belikan. Setiap detik pasti ada kejadian, tapi tak semua kejadian
jadi kenangan.
Satu
hal yang selalu memberiku kenangan, yaitu dirimu. Kapanpun kau datang, aku
selalu bahagia menyambutnya. Dan ketika kau tiba-tiba menghilang, entah pikiran
apa yang terlintas aku tak bisa menerawang. Semua terasa hambar ketika kau
berlaku layaknya pelangi. Kau biarkan aku berharap besar namun kau tak kunjung
datang. Disaat aku mulai menginginkan yang lain, tiba-tiba kau muncul, datang
membawa angin segar. Aku mungkin bukan orang pertama yang selalu kau ingat,
bukan pula orang pertama yang selalu kau harap tuk bisa dekat. Namun, aku
adalah orang pertama yang selalu ingin kau ingat bukan hanya tuk sesaat tapi
untuk sepanjang hayat.
Dahulu,
kala jarak yang begitu dekat menyatu kita sibuk dengan dunia masing-masing. Tak
peduli bahkan mengabaikan rasa apa yang tumbuh dalam diri. Namun kini, setelah
jarak dan waktu yang begitu membatasi, aku merasakan ada hal yang sebenarnya
mengikat kita, tetapi semua itu tak terucap. Terbelenggu dalam satu rasa
“gengsi”. Entah mengapa aku merasa ada
yang kau pendam dan kau sembunyikan. Terlihat dari kebiasaanmu yang suka datang
dan pergi tanpa permisi. Alasan-alasan yang menurutku basi, kau gunakan untuk
menyapaku kembali. Namun, ketika aku larut di dalamnya tiba-tiba kau menghilang
dan menjauh lagi.
Aku
tahu, aku bukanlah wanita yang berparas elok nan jelita. Bukan pula gadis kaya
yang berlimpah harta. Aku hanya orang biasa, berpenampilan sederhana dengan asa
setinggi kejora. Sedangkan dirimu, ya semua orang tau sangat kontras dengan
diriku. Aku tak berharap lebih darimu, cukup satu. Tetaplah menjadi kakakku
seperti yang dulu. Saat-saat SMA. Saat dimana kita sangat dekat, terbuka dan
tidak egois. Saat gengsi tak menyelimuti, saat aku merasa bahwa hanya aku yang
dekat dirimu.
Sekarang
kita berubah. Ya, KITA. Bukan hanya kamu, tapi aku juga. Berawal dari rasa
kecewa saat ku dengar kabar kau dengan yang lain. Mungkin terdengar aneh,
karena aku memang tak ada ikatan dengan dirimu. Akupun tak tau mengapa aku
harus merasa kecewa. Mungkin , aku takut kehilangan. Seperti saat dulu kau
berpamitan akan pergi ke Kediri. Begitulah, semenjak itu aku menjauh darimu.
Bahkan saat aku menjauhpun dirimu tak peka dengan semua itu. Sampai akhirnya
aku mulai sibuk dan asyik dengan kegiatan ku di sini.
Beberapa
hari yang lalu kau sempat menghubungiku. Dan seperti biasa bicara ngalor-ngidul
basa-basi berakhir pergi tanpa permisi. Sebenarnya aku kecewa, sampai aku
berfikir apakah hanya karena kau benar-benar kesepian tak ada teman baru
menghubungiku? Terdengar miris, tapi itulah faktanya. Namun, seperti apapun
perlakuanmu aku tetap menyayangimu. Karna kau adalah salah satu alasan mengapa
aku bisa bertahan di sini sekarang. Kata-kata motivasimu yang selalu
membangkitkanku adalah hal yang paling ku suka. Ya, kedewasaanmu dalam
memandang masalah serta nasihat-nasihatmu lah yang selalu kurindukan. Tetaplah
bersamaku, menjadi sahabatku dan selamanya memberiku petuah-petuah. Jangan
bosan menjadi alarm kehidupanku, Mas. Karena kau adalah pelangi yang ku
rindukan.
Rabu, 29 Januari 2014
For the First Time
06.15
No comments
Untuk
Pertama Kalinya
Terhitung empat hari sudah aku kembali
di sini, di Jakarta. Semalam hujan turun lagi. Lama, lama sekali sampai tadi
pagi. Tak tanggung-tanggung, jalanan pun kembali banjir setelah kemarin sempat
surut. Banyak janji yang batal, karena jalan yang tak bisa di akses. Alhamdulillah,
daerah ku aman. Jadi planing ku ke kampus tetap terlaksana. Awalnya niat ku
hanya ingin mengumpulkan KHS, ya karena anak
Bidik Misi wajib mengumpulkan. Tapi, niat awalku ku itu terpatahkan ketika ada
tawaran mengajar anak-anak pengungsian korban banjir di GOR Otista.
Tanpa pikir panjang, akupun acece
untuk ikut ke sana. Dan inilah, untuk pertama kalinya sepanjang hidupku yang
hampir sembilan belas tahun, aku menyaksikan secara langsung banjir dan
pengungsian. Saat pertama aku melihat pengungsian ini, rasanya tak jelas. Ku tahan
air mata yang ingin menetes. Entah kenapa aku senang sekaligus haru berada di
tengah-tengah mereka. Mereka begitu tegar menghadapi musibah ini. Senyum dan
tawa mereka seakan tak merasakan semua beban ini. Aku bahagia bisa hadir di tengah-tengah
mereka. Menghibur mereka, setidaknya melihat senyum mereka membuat senang hati
ini. Karena akupun tak yakin jika semua ini terjadi padaku, aku bisa setegar
mereka semua.
Bahagia itu sederhana, karena bahagia
itu datangnya dari hati. Tak perlu keliling dunia, keliling Indonesia ataupun mengejar harta dunia. Karena
dengan berbagi apa yang kita punya kepada orang lain itu pun sudah membuat
bahagia. Tak perlu harta, tenaga kita untuk berkontribusi di masyarakat pun
juga tak masalah. Dan pelajaran yang sangat berharga dari kegiatan hari ini
adalah “bersyukur”. Bersyukurlah kita yang masih Allah lindungi dari berbagai
bencana. Kadang kita lupa bersyukur atas nikmatNya, justeru malah mencaci maki dan
selalu merasa kurang atas apa yang kita miliki. Tengoklah saudara-saudara kita
yang kini tengah bertahan hidup melawan bencana. Renungkan apa yang sudah kita
lakukan selamaini. Sedih,galau,malas-malasan sebaiknya sedikit demi sedikit kita
kurangi. Setidaknya kita sedikit lebih beruntung daripada mereka. Malam ini
kita masih bisa tidur nyenyak di atas kasur empuk sedangkan mereka
berdesak-desakkan di pengungsian.
Wahai sahabat, marilah sejenak kita
meluangkan waktu untuk saudara-saudara kita yang kurang beruntung. Memang tak
ada materi yang kita dapat dari ini, tapi InsyaAllah, Allah yang akan membalas
semuanya. Jadikan kegiatan-kegiatan seperti ini untuk tabungan kita di masa
depan yang abadi. Semua perbuatan yang diniatkan ikhlas karena Allah, maka
dunia ini tak akan cukup untuk membalas perbuatan baik itu. SEMANGAT BERBAGI J
Selasa, 28 Januari 2014
FamDay PKB’13
06.24
No comments
FamDay PKB’13
Hari
ini adalah hari ketiga aku setelah pulang kampung. Setelah kemarin ada kegiatan
yang sesuatu banget, hari ini pun tak kalah menarik. Bukan hanya menarik namun
penuh makna. Subhanallah , acara hari ini sangat luar biasa. Mood ku berubah
180 derajat setelah acara ini. Karena pulang kampung yang kurang puas, mood ku
di Jakarta sangatlah buruk. Namun setelah ada acara ini rasanya tak pantas aku
murung berlama-lama. Ada apa sih sebenarnya ?
Selasa,
28 Januari 2014 untuk pertama kalinya kelas ku PKB’2013 melaksanakan Sikrab (Siang
Akrab) atau Family Day di rumah Mentari. Tidak semua hadir dalam acara ini
karena sikon yang tidak mendukung. Rencana awal dari tim FKK adalah acara akan
dimulai pada pukul 10.00 WIB, tapi karena tidak semua yang hadir tahu secara
persis rumah mentari jadi acara dimulai sedikit lebih siang. Acara diawali
dengan pembukaan, dimana Bang Paik sebagai MC yang memimpin. Setelah itu ada
tilawah yang diwakili oleh Om Alvi. Lalu , dilanjutkan dengan
sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama disampaikan oleh Om Alvi sebagai ketua
Kelas PKB’13, yang kedua dari Teteh Reicka sebagai Korput PKB’13 dan yang
terakhir dari Mama dedew sebagai Korput jurusan kimia 2013. Setelah sambutan,
sambil menunggu adzan dzuhur acara diisi dengan cerita dan curhat tentang
liburan serta kesan-pesan selama satu semester bersama.
Setelah
sholat dzuhur, acara kembali dilanjutkan. Ini adalah acara yang paling bikin
keppo, yaitu acara tukar kado. Sebelum acara dimulai , setiap anak yang datang kadonya
langsung di beri nomor. FKK telah menyiapkan undian untuk masing-masing anak
dimana undian tersebut fungsinya untuk mengambil kado yang sesuai dengan nomor
urutnya. Nah, spesial banget nih aku dapet nomor 1. Setelah semua dapet kado,
kita bareng-bareng bukanya. Dan.... jeeng jeeng.. aku dapet mobil kayu nih yang
imut banget. Makasih banyak nih buat yang ngasih kado , wah semakin semangat buat
belajar biar kelak bisa punya mobil dari usaha sendiri.
And
then, acara selanjutnya yaitu game. Seven up!. Di sini di cari 3 orang terakhir
yang bisa bertahan sampai permainan selesai. Dan tentunya game ini menuntut
konsentrasi kita. Tak disangka tak diduga, aku bisa bertahan sampai permainan
selesai. Padahal aku ini tipe orang yang gampang banget buyar konsentrasinya. Dan
akhirnya aku dapet gift lagi nih dari permainan ini. Aku dapet gayung..
hehehe.. lumayan lah buat nambah koleksi gayung di rumah.. dua finalis lainnya yaitu Sahrul dan Chaery..
masing-masing dapet sandal jepit dan gantungan baju.. wah, asyik juga tuh yaa..
Hari
semakin sore, tak lama setelah game selesai kami langsung menuju acara terakhir.
Rujak bersama. Kali ini mengandalkan Bu Galih dalam hal potong memotong dan Mas Bruno yang jago banget bikin bumbu nya. Tapi
sayang, di recokin sama si Mr. Ngode a.k.a Budiman. Alhasil sambel nya berhasil
menguras perut anak-anak.. haha, silahkan menghubungi budiman jika terjadi hal
di luar dugaan.. hihi and Finally acara ditutup dengan pembacaan angket dan
dilanjutkan doa, selamatnya buat yang menang nominasi..
Banyak
sekali hal yang bisa aku ambil dari kebersamaan hari ini bersama kalian,
keluargaku. Hanya dalam hitungan jam kalian memberikan supply semangat yang
sangat luar biasa. Aku yang awalnya masih males-malesan di Jakarta, masih
sedih, murung dan intinya belum siap kembali pada Jakarta akhirnya semua itu
terpatahkan hari ini. Karena kalian aku kembali bersemangat, kembali ceria dan
tak memiliki alasan untuk bersedih lagi. Kalian keluarga yang sangatt baik,
sangat positif dan tentunya sangat berarti buat hidup aku. Thanks PKB’13
keluarga baru ku yang selalu ada selama aku di Jakarta yang selalu membantu
keseharianku menjalani kuliah. Hope we’ll always together. Mari bersama
berjuang dalam ridhoNya. Semoga setelah ini kita semakin erat, merapat dan
merangkul satu sama lain. Tetap menjaga satu sama lain dalam lingkaran persahabatan
yang penuh kasih sayang .
Jakarta, 28 Januari 2014
Kamis, 23 Januari 2014
Your Smile is My Spirit
22.14
No comments
Your Smile is My Spirit
Waktu
yang bergulir tak akan pernah bisa kembali. Satu hal yang dapat dilakukan
adalah memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik mungkin. Itu yang seharusnya
dilakukan, namun sayang tidak seperti yang aku lakukan. Satu minggu dia pulang
hanya empat jam yang bisa ku manfaatkan. Kehidupan kadang seperti sebuah
sinetron, adakalanya dia bersambung lalu mulai lagi episode baru. Dan bagiku
pertemuan kemarin adalah awal dari episode baru. Episode kedua.
Kenapa
episode kedua? Karena bagiku kebersamaan ku selama 3 tahun kemarin adalah
episode pertama. Dimana aku benar-benar merasakan kehadiran sesosok orang yang
bisa ku percaya penuh. Dia lah sahabat baikku yang Allah turunkan untuk menemaniku
sampai akhir SMA. Setelah SMA Allah berkata lain. Takdir memisahkan kami namun
Allah selalu menjaga ukhuwah diantara kami. Tujuh bulan lamanya kami tak
bertemu, alhamduillah kemarin diberi empat jam yang sangat luar biasa untuk
kembali bersapa ria.
Tujuh bulan dibayar
dengan empat jam? Tak adil memang. Tapi setidaknya ada senyum simpul yang hadir
di tengah-tengah pertemuan kemarin. Sesimpul senyum yang penuh ketenangan. Mungkin
hanya aku yang merasakan itu, tapi memang senyum itu yang sebenarnya aku tunggu
selama ini. Empat jam pemutus episode pertama ku penuhi dengan rasa gado-gado. Begitu
banyak hal yang berkecamuk dalam benakku. Ada senang, sedih, keppo, gelisah dan
entah sampai aku tak tau istilahnya. Memang ini sebuah pertemuan, tapi besok
dia sudah kembali ke Ponpes. Pertemuan atau perpisahan ini?. Oh Ya Allah, berat
sekali rasanya ingin mengungkapkan semua gundah ku ini.
Dan seperti
biasanya, setelah bertemu dengannya aku selalu sedih. Sedih karena harus
berpisah lagi. Tapi aku akan semakin sedih kalau dia tak cepat kembali ke
Ponpes. Karena pulangnya dia kemarin adalah karena permintaanku. Dan karena
permintaan konyol ku itu dia tertinggal banyak materi di pondok.
Malam yang sunyi
menambah melayang pikiranku. Tak terasa ada buliran bening menetes di pipi. Ku rasa
ada yang mengganjal dalam hatiku. Seperti rasa tak rela kehilangan. Bukan,
sebenarnya bukan kehilangan. Hanya berpisah sementara. Hanya satu hal yang
membuatku tenang, yaitu membaca kembali kata-kata yang pernah dia buat khusus
untuk menenangkan ku ketika perpisahan pertama dahulu.
"Don't sad my Sister, I'il always beside you"
Sejauh manapun Aku pergi, aku akan tetap di sampingmu. Sepedih apapun perasaanmu, aku akan terus menghiburmu. Sampai kamu bisa tersenyum cerah kembali.
Karena Kakakmu tidak mau melihat Adiknya sedih dan menangis.
"Because, you're my Sister"
Sejauh manapun Aku pergi, aku akan tetap di sampingmu. Sepedih apapun perasaanmu, aku akan terus menghiburmu. Sampai kamu bisa tersenyum cerah kembali.
Karena Kakakmu tidak mau melihat Adiknya sedih dan menangis.
"Because, you're my Sister"
Sepenggal kalimat itu mampu menyejukkan jiwa yang
gundah. Setiap kali kesedihan melanda aku selalu membaca kalimat itu. Dan dia
pun menepati janji nya. Dia hadir saat aku membutuhkan sandaran. Saat aku buntu
tak tahu harus kemana, buntu karena gelapnya jalan, dia hadir bagai lentera yang
menerangiku. Cerahnya kehadiran dirinya disertai dengan nasihat-nasihat yang
begitu luar biasa. Ini salah satu nasihat yang masih ku simpan rapi dalam
memori ku.
“Mungkin awalnya terasa sulit dan berat,
tapi lambat laun semuanya pasti akan terbiasa.
carilah sesuatu yang pernah membuatmu bahagia saat kamu berhasil mendapatkannya di tempat dimana saat ini kamu berada. Jadikan sebuah kenangan manis kecil itu sebagai obat kerinduanmu saat kamu tengah mengalami hal yang membuatmu untuk pulang walaupun kenangan kecil itu tak sebanding dengan yang pernah kamu dapatkan di kampung dulu.
Ibarat orang yang sakit walaupun diobati dengan apapun tidak akan pernah sembuh jika dia tidak yakin dengan kesembuhannya. padahal seseorang itu tidak perlu obat apapun,karena yang ia butuhkan adalah yakin dengan dirinya sendiri bahwa kesembuhan akan berhasil ia temukan dari dalam hatinya sendiri, bukan dari obat, dan bukan dari orang lain. hanya sebab dirinya sendiri ia berhasil sembuh dari rasa sakit yang ia rasakan.”
carilah sesuatu yang pernah membuatmu bahagia saat kamu berhasil mendapatkannya di tempat dimana saat ini kamu berada. Jadikan sebuah kenangan manis kecil itu sebagai obat kerinduanmu saat kamu tengah mengalami hal yang membuatmu untuk pulang walaupun kenangan kecil itu tak sebanding dengan yang pernah kamu dapatkan di kampung dulu.
Ibarat orang yang sakit walaupun diobati dengan apapun tidak akan pernah sembuh jika dia tidak yakin dengan kesembuhannya. padahal seseorang itu tidak perlu obat apapun,karena yang ia butuhkan adalah yakin dengan dirinya sendiri bahwa kesembuhan akan berhasil ia temukan dari dalam hatinya sendiri, bukan dari obat, dan bukan dari orang lain. hanya sebab dirinya sendiri ia berhasil sembuh dari rasa sakit yang ia rasakan.”
Sedikit
yang ingin ku sampaikan. Terima kasih telah mau menjadi sahabat baikku selama ini.
Tetaplah menjadi sahabat ku sampai kapanpun. Jangan pernah bosan mendengar
ocehan-ocehan ku. Adikmu ini memang bawel, tak ada tandingannya.. tapi asal kau
tahu, hanya untuk kakakku aku bawel seperti itu .. hehe
Teruslah
tersenyum kakak.. karena senyummu adalah semangatku..
Rabu, 22 Januari 2014
Oase Hari Ini
06.20
No comments
Oase Hari Ini
Pagi ini cerah,
secerah hatiku tentunya. Tak lain dan tak bukan juga tak lepas dari apa yang
akan ku alami hari ini. Sebuah momen yang telah lama ku tunggu, momen yang
terakhir ku alami sekitar tujuh bulan yang lalu. Momen yang sangat ku rindukan.
Momen apalagi selain berkumpul bersama sahabat lama.
Hari
ini aku bertemu dengan dia. Orang yang sangat ku tunggu kehadirannya. Setelah kelulusan
SMA kami berpisah. Aku kuliah di Jakarta dan dia menekuni agama di salah satu Pesantren
Boyolali. Meskipun ‘dunia’ kami berbeda namun komunikasi kami tak pernah putus.
Dia, orang yang sangat spesial untukku. Bukan pacar, tapi sahabat. Sahabat yang
sudah ku anggap seperti kakak kandung ku.
Tak
banyak yang berubah dari fisiknya. Dia tetap seperti dahulu. Namun sungguh
takjub dengan pertambahan ilmu nya. Apa yang dia dapatkan di pondok sungguh
menambah kekaguman ku. Hampir aku meneteskan air mata, namun masih dapat ku
tahan semua itu. Senyum simpulnya sangat menyejukkan, bagaikan hujan yang turun
di padang pasir. Dan itulah yang membuat ku selalu merasa tenang , nyaman juga
betah di dekatnya.
Pertemuan
kami sangat singkat. Tak banyak juga yang sempat kami obrolkan. Kata terakhir
yang mampu ku ucap hanyalah “hati-hati”. Ya , karena besok dia sudah kembali ke
pondoknya. Sedih? Pasti. Ini sudah kedua kalinya dia berpamitan namun tetap
saja Aku merasa kehilangan padahal setiap minggu masih bisa berkomunikasi.
Namun,
aku tak mau menjadi beban untuk kakakku. Kepulangannya kali ini pun dia izin
pada pihak pondok karena memang dia tak ada libur. Izinnya kali inipun membuat
dia ketinggalan banyak hafalan dan hadits. Aku jadi tak enak. Dia pulang karena
tau aku pulang juga. Entahlah, kenapa dia sampai rela ketinggalan seperti ini.
*bigask*
Setidaknya,
melihatnya hari ini saja sudah memberi ku semangat tersendiri. Bagai mentari di
musim dingin. Bagai rembulan di tengah malam. Dia telah memberi oase yang cerah
di tengah mendungnya hari ini. Warna yang indah dan semangat baru untuk jiwa
ku. Kak, ingatkan akan janji mu? Sejauh apapun jarak diantara kita kau akan
tetap menjadi kakakku dan aku akan tetap menjadi adik mu..
Terima
kasih untuk hari ini. Semoga Allah mempertemukan kita lagi. Jaga baik-baik dirimu.
Hanya doa yang bisa ku beri.
-F-
-F-