This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Rabu, 29 Januari 2014
For the First Time
06.15
No comments
Untuk
Pertama Kalinya
Terhitung empat hari sudah aku kembali
di sini, di Jakarta. Semalam hujan turun lagi. Lama, lama sekali sampai tadi
pagi. Tak tanggung-tanggung, jalanan pun kembali banjir setelah kemarin sempat
surut. Banyak janji yang batal, karena jalan yang tak bisa di akses. Alhamdulillah,
daerah ku aman. Jadi planing ku ke kampus tetap terlaksana. Awalnya niat ku
hanya ingin mengumpulkan KHS, ya karena anak
Bidik Misi wajib mengumpulkan. Tapi, niat awalku ku itu terpatahkan ketika ada
tawaran mengajar anak-anak pengungsian korban banjir di GOR Otista.
Tanpa pikir panjang, akupun acece
untuk ikut ke sana. Dan inilah, untuk pertama kalinya sepanjang hidupku yang
hampir sembilan belas tahun, aku menyaksikan secara langsung banjir dan
pengungsian. Saat pertama aku melihat pengungsian ini, rasanya tak jelas. Ku tahan
air mata yang ingin menetes. Entah kenapa aku senang sekaligus haru berada di
tengah-tengah mereka. Mereka begitu tegar menghadapi musibah ini. Senyum dan
tawa mereka seakan tak merasakan semua beban ini. Aku bahagia bisa hadir di tengah-tengah
mereka. Menghibur mereka, setidaknya melihat senyum mereka membuat senang hati
ini. Karena akupun tak yakin jika semua ini terjadi padaku, aku bisa setegar
mereka semua.
Bahagia itu sederhana, karena bahagia
itu datangnya dari hati. Tak perlu keliling dunia, keliling Indonesia ataupun mengejar harta dunia. Karena
dengan berbagi apa yang kita punya kepada orang lain itu pun sudah membuat
bahagia. Tak perlu harta, tenaga kita untuk berkontribusi di masyarakat pun
juga tak masalah. Dan pelajaran yang sangat berharga dari kegiatan hari ini
adalah “bersyukur”. Bersyukurlah kita yang masih Allah lindungi dari berbagai
bencana. Kadang kita lupa bersyukur atas nikmatNya, justeru malah mencaci maki dan
selalu merasa kurang atas apa yang kita miliki. Tengoklah saudara-saudara kita
yang kini tengah bertahan hidup melawan bencana. Renungkan apa yang sudah kita
lakukan selamaini. Sedih,galau,malas-malasan sebaiknya sedikit demi sedikit kita
kurangi. Setidaknya kita sedikit lebih beruntung daripada mereka. Malam ini
kita masih bisa tidur nyenyak di atas kasur empuk sedangkan mereka
berdesak-desakkan di pengungsian.
Wahai sahabat, marilah sejenak kita
meluangkan waktu untuk saudara-saudara kita yang kurang beruntung. Memang tak
ada materi yang kita dapat dari ini, tapi InsyaAllah, Allah yang akan membalas
semuanya. Jadikan kegiatan-kegiatan seperti ini untuk tabungan kita di masa
depan yang abadi. Semua perbuatan yang diniatkan ikhlas karena Allah, maka
dunia ini tak akan cukup untuk membalas perbuatan baik itu. SEMANGAT BERBAGI J
Selasa, 28 Januari 2014
FamDay PKB’13
06.24
No comments
FamDay PKB’13
Hari
ini adalah hari ketiga aku setelah pulang kampung. Setelah kemarin ada kegiatan
yang sesuatu banget, hari ini pun tak kalah menarik. Bukan hanya menarik namun
penuh makna. Subhanallah , acara hari ini sangat luar biasa. Mood ku berubah
180 derajat setelah acara ini. Karena pulang kampung yang kurang puas, mood ku
di Jakarta sangatlah buruk. Namun setelah ada acara ini rasanya tak pantas aku
murung berlama-lama. Ada apa sih sebenarnya ?
Selasa,
28 Januari 2014 untuk pertama kalinya kelas ku PKB’2013 melaksanakan Sikrab (Siang
Akrab) atau Family Day di rumah Mentari. Tidak semua hadir dalam acara ini
karena sikon yang tidak mendukung. Rencana awal dari tim FKK adalah acara akan
dimulai pada pukul 10.00 WIB, tapi karena tidak semua yang hadir tahu secara
persis rumah mentari jadi acara dimulai sedikit lebih siang. Acara diawali
dengan pembukaan, dimana Bang Paik sebagai MC yang memimpin. Setelah itu ada
tilawah yang diwakili oleh Om Alvi. Lalu , dilanjutkan dengan
sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama disampaikan oleh Om Alvi sebagai ketua
Kelas PKB’13, yang kedua dari Teteh Reicka sebagai Korput PKB’13 dan yang
terakhir dari Mama dedew sebagai Korput jurusan kimia 2013. Setelah sambutan,
sambil menunggu adzan dzuhur acara diisi dengan cerita dan curhat tentang
liburan serta kesan-pesan selama satu semester bersama.
Setelah
sholat dzuhur, acara kembali dilanjutkan. Ini adalah acara yang paling bikin
keppo, yaitu acara tukar kado. Sebelum acara dimulai , setiap anak yang datang kadonya
langsung di beri nomor. FKK telah menyiapkan undian untuk masing-masing anak
dimana undian tersebut fungsinya untuk mengambil kado yang sesuai dengan nomor
urutnya. Nah, spesial banget nih aku dapet nomor 1. Setelah semua dapet kado,
kita bareng-bareng bukanya. Dan.... jeeng jeeng.. aku dapet mobil kayu nih yang
imut banget. Makasih banyak nih buat yang ngasih kado , wah semakin semangat buat
belajar biar kelak bisa punya mobil dari usaha sendiri.
And
then, acara selanjutnya yaitu game. Seven up!. Di sini di cari 3 orang terakhir
yang bisa bertahan sampai permainan selesai. Dan tentunya game ini menuntut
konsentrasi kita. Tak disangka tak diduga, aku bisa bertahan sampai permainan
selesai. Padahal aku ini tipe orang yang gampang banget buyar konsentrasinya. Dan
akhirnya aku dapet gift lagi nih dari permainan ini. Aku dapet gayung..
hehehe.. lumayan lah buat nambah koleksi gayung di rumah.. dua finalis lainnya yaitu Sahrul dan Chaery..
masing-masing dapet sandal jepit dan gantungan baju.. wah, asyik juga tuh yaa..
Hari
semakin sore, tak lama setelah game selesai kami langsung menuju acara terakhir.
Rujak bersama. Kali ini mengandalkan Bu Galih dalam hal potong memotong dan Mas Bruno yang jago banget bikin bumbu nya. Tapi
sayang, di recokin sama si Mr. Ngode a.k.a Budiman. Alhasil sambel nya berhasil
menguras perut anak-anak.. haha, silahkan menghubungi budiman jika terjadi hal
di luar dugaan.. hihi and Finally acara ditutup dengan pembacaan angket dan
dilanjutkan doa, selamatnya buat yang menang nominasi..
Banyak
sekali hal yang bisa aku ambil dari kebersamaan hari ini bersama kalian,
keluargaku. Hanya dalam hitungan jam kalian memberikan supply semangat yang
sangat luar biasa. Aku yang awalnya masih males-malesan di Jakarta, masih
sedih, murung dan intinya belum siap kembali pada Jakarta akhirnya semua itu
terpatahkan hari ini. Karena kalian aku kembali bersemangat, kembali ceria dan
tak memiliki alasan untuk bersedih lagi. Kalian keluarga yang sangatt baik,
sangat positif dan tentunya sangat berarti buat hidup aku. Thanks PKB’13
keluarga baru ku yang selalu ada selama aku di Jakarta yang selalu membantu
keseharianku menjalani kuliah. Hope we’ll always together. Mari bersama
berjuang dalam ridhoNya. Semoga setelah ini kita semakin erat, merapat dan
merangkul satu sama lain. Tetap menjaga satu sama lain dalam lingkaran persahabatan
yang penuh kasih sayang .
Jakarta, 28 Januari 2014
Kamis, 23 Januari 2014
Your Smile is My Spirit
22.14
No comments
Your Smile is My Spirit
Waktu
yang bergulir tak akan pernah bisa kembali. Satu hal yang dapat dilakukan
adalah memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik mungkin. Itu yang seharusnya
dilakukan, namun sayang tidak seperti yang aku lakukan. Satu minggu dia pulang
hanya empat jam yang bisa ku manfaatkan. Kehidupan kadang seperti sebuah
sinetron, adakalanya dia bersambung lalu mulai lagi episode baru. Dan bagiku
pertemuan kemarin adalah awal dari episode baru. Episode kedua.
Kenapa
episode kedua? Karena bagiku kebersamaan ku selama 3 tahun kemarin adalah
episode pertama. Dimana aku benar-benar merasakan kehadiran sesosok orang yang
bisa ku percaya penuh. Dia lah sahabat baikku yang Allah turunkan untuk menemaniku
sampai akhir SMA. Setelah SMA Allah berkata lain. Takdir memisahkan kami namun
Allah selalu menjaga ukhuwah diantara kami. Tujuh bulan lamanya kami tak
bertemu, alhamduillah kemarin diberi empat jam yang sangat luar biasa untuk
kembali bersapa ria.
Tujuh bulan dibayar
dengan empat jam? Tak adil memang. Tapi setidaknya ada senyum simpul yang hadir
di tengah-tengah pertemuan kemarin. Sesimpul senyum yang penuh ketenangan. Mungkin
hanya aku yang merasakan itu, tapi memang senyum itu yang sebenarnya aku tunggu
selama ini. Empat jam pemutus episode pertama ku penuhi dengan rasa gado-gado. Begitu
banyak hal yang berkecamuk dalam benakku. Ada senang, sedih, keppo, gelisah dan
entah sampai aku tak tau istilahnya. Memang ini sebuah pertemuan, tapi besok
dia sudah kembali ke Ponpes. Pertemuan atau perpisahan ini?. Oh Ya Allah, berat
sekali rasanya ingin mengungkapkan semua gundah ku ini.
Dan seperti
biasanya, setelah bertemu dengannya aku selalu sedih. Sedih karena harus
berpisah lagi. Tapi aku akan semakin sedih kalau dia tak cepat kembali ke
Ponpes. Karena pulangnya dia kemarin adalah karena permintaanku. Dan karena
permintaan konyol ku itu dia tertinggal banyak materi di pondok.
Malam yang sunyi
menambah melayang pikiranku. Tak terasa ada buliran bening menetes di pipi. Ku rasa
ada yang mengganjal dalam hatiku. Seperti rasa tak rela kehilangan. Bukan,
sebenarnya bukan kehilangan. Hanya berpisah sementara. Hanya satu hal yang
membuatku tenang, yaitu membaca kembali kata-kata yang pernah dia buat khusus
untuk menenangkan ku ketika perpisahan pertama dahulu.
"Don't sad my Sister, I'il always beside you"
Sejauh manapun Aku pergi, aku akan tetap di sampingmu. Sepedih apapun perasaanmu, aku akan terus menghiburmu. Sampai kamu bisa tersenyum cerah kembali.
Karena Kakakmu tidak mau melihat Adiknya sedih dan menangis.
"Because, you're my Sister"
Sejauh manapun Aku pergi, aku akan tetap di sampingmu. Sepedih apapun perasaanmu, aku akan terus menghiburmu. Sampai kamu bisa tersenyum cerah kembali.
Karena Kakakmu tidak mau melihat Adiknya sedih dan menangis.
"Because, you're my Sister"
Sepenggal kalimat itu mampu menyejukkan jiwa yang
gundah. Setiap kali kesedihan melanda aku selalu membaca kalimat itu. Dan dia
pun menepati janji nya. Dia hadir saat aku membutuhkan sandaran. Saat aku buntu
tak tahu harus kemana, buntu karena gelapnya jalan, dia hadir bagai lentera yang
menerangiku. Cerahnya kehadiran dirinya disertai dengan nasihat-nasihat yang
begitu luar biasa. Ini salah satu nasihat yang masih ku simpan rapi dalam
memori ku.
“Mungkin awalnya terasa sulit dan berat,
tapi lambat laun semuanya pasti akan terbiasa.
carilah sesuatu yang pernah membuatmu bahagia saat kamu berhasil mendapatkannya di tempat dimana saat ini kamu berada. Jadikan sebuah kenangan manis kecil itu sebagai obat kerinduanmu saat kamu tengah mengalami hal yang membuatmu untuk pulang walaupun kenangan kecil itu tak sebanding dengan yang pernah kamu dapatkan di kampung dulu.
Ibarat orang yang sakit walaupun diobati dengan apapun tidak akan pernah sembuh jika dia tidak yakin dengan kesembuhannya. padahal seseorang itu tidak perlu obat apapun,karena yang ia butuhkan adalah yakin dengan dirinya sendiri bahwa kesembuhan akan berhasil ia temukan dari dalam hatinya sendiri, bukan dari obat, dan bukan dari orang lain. hanya sebab dirinya sendiri ia berhasil sembuh dari rasa sakit yang ia rasakan.”
carilah sesuatu yang pernah membuatmu bahagia saat kamu berhasil mendapatkannya di tempat dimana saat ini kamu berada. Jadikan sebuah kenangan manis kecil itu sebagai obat kerinduanmu saat kamu tengah mengalami hal yang membuatmu untuk pulang walaupun kenangan kecil itu tak sebanding dengan yang pernah kamu dapatkan di kampung dulu.
Ibarat orang yang sakit walaupun diobati dengan apapun tidak akan pernah sembuh jika dia tidak yakin dengan kesembuhannya. padahal seseorang itu tidak perlu obat apapun,karena yang ia butuhkan adalah yakin dengan dirinya sendiri bahwa kesembuhan akan berhasil ia temukan dari dalam hatinya sendiri, bukan dari obat, dan bukan dari orang lain. hanya sebab dirinya sendiri ia berhasil sembuh dari rasa sakit yang ia rasakan.”
Sedikit
yang ingin ku sampaikan. Terima kasih telah mau menjadi sahabat baikku selama ini.
Tetaplah menjadi sahabat ku sampai kapanpun. Jangan pernah bosan mendengar
ocehan-ocehan ku. Adikmu ini memang bawel, tak ada tandingannya.. tapi asal kau
tahu, hanya untuk kakakku aku bawel seperti itu .. hehe
Teruslah
tersenyum kakak.. karena senyummu adalah semangatku..
Rabu, 22 Januari 2014
Oase Hari Ini
06.20
No comments
Oase Hari Ini
Pagi ini cerah,
secerah hatiku tentunya. Tak lain dan tak bukan juga tak lepas dari apa yang
akan ku alami hari ini. Sebuah momen yang telah lama ku tunggu, momen yang
terakhir ku alami sekitar tujuh bulan yang lalu. Momen yang sangat ku rindukan.
Momen apalagi selain berkumpul bersama sahabat lama.
Hari
ini aku bertemu dengan dia. Orang yang sangat ku tunggu kehadirannya. Setelah kelulusan
SMA kami berpisah. Aku kuliah di Jakarta dan dia menekuni agama di salah satu Pesantren
Boyolali. Meskipun ‘dunia’ kami berbeda namun komunikasi kami tak pernah putus.
Dia, orang yang sangat spesial untukku. Bukan pacar, tapi sahabat. Sahabat yang
sudah ku anggap seperti kakak kandung ku.
Tak
banyak yang berubah dari fisiknya. Dia tetap seperti dahulu. Namun sungguh
takjub dengan pertambahan ilmu nya. Apa yang dia dapatkan di pondok sungguh
menambah kekaguman ku. Hampir aku meneteskan air mata, namun masih dapat ku
tahan semua itu. Senyum simpulnya sangat menyejukkan, bagaikan hujan yang turun
di padang pasir. Dan itulah yang membuat ku selalu merasa tenang , nyaman juga
betah di dekatnya.
Pertemuan
kami sangat singkat. Tak banyak juga yang sempat kami obrolkan. Kata terakhir
yang mampu ku ucap hanyalah “hati-hati”. Ya , karena besok dia sudah kembali ke
pondoknya. Sedih? Pasti. Ini sudah kedua kalinya dia berpamitan namun tetap
saja Aku merasa kehilangan padahal setiap minggu masih bisa berkomunikasi.
Namun,
aku tak mau menjadi beban untuk kakakku. Kepulangannya kali ini pun dia izin
pada pihak pondok karena memang dia tak ada libur. Izinnya kali inipun membuat
dia ketinggalan banyak hafalan dan hadits. Aku jadi tak enak. Dia pulang karena
tau aku pulang juga. Entahlah, kenapa dia sampai rela ketinggalan seperti ini.
*bigask*
Setidaknya,
melihatnya hari ini saja sudah memberi ku semangat tersendiri. Bagai mentari di
musim dingin. Bagai rembulan di tengah malam. Dia telah memberi oase yang cerah
di tengah mendungnya hari ini. Warna yang indah dan semangat baru untuk jiwa
ku. Kak, ingatkan akan janji mu? Sejauh apapun jarak diantara kita kau akan
tetap menjadi kakakku dan aku akan tetap menjadi adik mu..
Terima
kasih untuk hari ini. Semoga Allah mempertemukan kita lagi. Jaga baik-baik dirimu.
Hanya doa yang bisa ku beri.
-F-
-F-
Rabu, 15 Januari 2014
Dear Kakak
05.30
No comments
Sedikit ocehan malam ini, hanya bisa terungkap lewat tulisan
karena kata tak mampu terucap.
^^
Dear Kakak,
Selamat malam yang jauh
di sana. Tak mampu raga menyapa namun
doa akan tetap tercurah.
Hai, Mr.Misterius sedang apa dirimu? Sibuk ya? Mungkin. Malam
ini, entah kenapa di tengah malam yang sunyi,
senyap, dinginnya udara serta heningnya malam aku sangat ingin bertemu
denganmu. Terdengar aneh, memang. Ingatkah kau kapan kita terakhir bertemu? Emm,
mungkin kau tak ada waktu untuk mengingatnya.. ya sudah biar aku saja yang
mengingatkan. Kita terakhir bertemu tanggal 03 Juni 2013 di ruang BK SMA dan
hari itulah aku terakhir ngobrol sama kamu.
Kak, aku tahu Insya Allah dua hari lagi kau pulang. Perpaduan antara
senang dan lega menyelimuti diriku sampai tak terasa ada buliran bening
menetes. Aku memang bukan siapa siapa bagimu, namun bagiku kau adalah
inspirator ku. Aku menunggumu kembali. Cepatlah kau pulang karena aku sudah tak
sabar untuk meluapkan segala kisah ku selama aku di kota Metropolitan.
Tahukah kau apa yang ku pikirkan malam ini?
Aku teringat kenangan kebersamaan kita. Jika ada orang yang
bertanya padaku “Dimanakah tempat yang pernah kau kunjungi dan kau sangat
merasa nyaman?” .. Pasti aku akan menjawab “Telaga Ngebel”. Ya di sana kak,
kita kesana tepat 8 hari setelah ulang tahunmu dan 5 hari setelah ulang
tahunku. Hari itu sangatlah istimewa bagiku. Aku dan dirimu duduk berdua di
pinggir danau, ditemani pemndangan pepohonan hijau yang rimbun, air danau yang
jernih dan juga udara yang sangat segar. Kita mulai membicarakan langkah
kedepan setelah pengumuman SNMPTN. Awalnya aku sangat antusias, namun setelah
tahu jika kau akan pergi jauh pikiran ku langsung melayang tak karuan. Namun ku
coba untuk tetap positif thingking “masih planing kita belum lihat hasil” dan
lagipula kau akan mengambil langkah itu demi membahagiakan Ibumu.. Subhanallah,
semakin bangga pada dirimu..
Aku tahu banyak orang yang berfikiran jika hubungan kita lebih
dari sahabat. Awalnya aku takut kamu akan menjauhi aku, tapi ternyata aku
salah. Alhamdulillah sampai detik ini Allah masih menjaga silaturahmi kita yang
InsyaAllah akan semakin erat meskipun jarak dan waktu membatasi kita.
Malam ini aku lebih banyak diam dan merenung. Terlalu banyak
kenangan kita yang terlintas dalam ingatanku. Saat hari wisuda, saat kau ganti
nomor telepon, saat ulang tahunmu, saat kau sakit, saat aku sakit, saat aku menangis,saat
aku bertarung di SBMPTN bahkan saat kita sudah terpisah jauh semua perhatianmu
masih ku ingat dan tersimpan rapi dalam memori. Sungguh, semua itu ku rindukan.
Jauh aku merantau tak ada satupun yang seperti mu, kau satu dan hanya dirimu.
Kak, tetaplah menjadi kakakku yang seperti dulu. Selalu ada
saat aku senang maupun sedih, selalu memberi ketenangan dengan senyum simpul,
selalu terbuka dan pastinya perhatian dengan caramu sendiri.
I’m waiting you back home :=)
Salam,
Bawel.
^^